marquee

Selamat Datang di Blog Kami

welcome

Berbagi itu Indah dan Senyum itu Sedekah

Minggu, 25 Oktober 2009

Berani dan konsistenkah Tifatul Sembiring dalam 100 hari blokir situs porno?

Masih ingatkah Pernyataan Presiden PKS Tifatul Sembiring pada pemberitaan di Majalah Tempo edisi 1-7 Juni 2009 halaman 29. Pernyataan yang sangat menyakitkan bagi setiap muslim, yakni Presiden PKS mengatakan, “Apa kalau istrinya berjilbab lalu masalah ekonomi selesai? Apa pendidikan, kesehatan, jadi lebih baik?,” katanya.

“Soal selembar kain saja kok dirisaukan.” Inikah ucapan tokoh yang mengaku muslim? Betapa nekat saudara Tifatul Sembiring mengorbankan syari’at demi kepentingan kursiologi. Saya katakan, bahwa ucapan Tifatul Sembiring adalah penistaan dan penodaan terhadap Syari’at Islam. (1)
Tifatul Sembiring Jadi Menteri “Internet”


Menteri baru yang di umumkan presiden SBY kemarin malam rabu 21/10/2009, jatah Menkominfo sekarang di pegang oleh Tifatul Sembiring. Banyak pihak yang meragukan kemampuan beliau memimpin Departemen ini yang terletak tidak jauh dari Istana Merdeka Presiden SBY, yaitu jalan Medan Merdeka Barat No.9, bila kita keluar dari kantor menkominfo (menteri komunikasi dan informasi) tersebut, belok kiri langsung berhadap-hadapan dengan Istana. Beliau lulusan Stikom, kader partai PKS dan harus sering-sering buka internet, seperti kasus MIYABI (Maria Ozawa) yang mau datang ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Mantan Menkominfo yang lama M.Nuh mengatakan Ia tidak tahu bahwa Miyabi itu artis film hot (panas) di negara Jepang dan akan mengecek dahulu kebenarannya, padahal dengan Internet melalui mesin pencari google.com hal tersebut mudah saja di dapat segala informasi tentang MIYABI tersebut. (2)

Sejumlah kalangan mencemaskan, latar belakangnya sebagai petinggi partai Islam, akan memundurkan keterbukaan informasi di Indonesia, atas nama ajaran agama. Yang mengemuka adalah kekhawatiran terhadap kemungkinan larangan situs jejaring sosial semacam facebook, yang sempat akan diharamkan oleh ulama Indonesia.

Tifatul Sembiring menepis kecemasan itu dan menjanjikan, “Tidak ada begitu, kita kan punya Undang-undang, aturan. Kita kan punya regulasi, ada kebebasan kita dalam informasi. Saya bahkan punya slogan, komunikasi lancar, informasi benar. Kalau soal facebook dan sebagainya, apa yang bertentangan dengan Islam? Kan tidak ada. Artinya keterbukaan informasi seperti sekarang ini tetap akan dipertahankan?”

Deputi Direktur Yayasan Estetika Sains dan Teknologi (SET) mencemaskan Tifatul akan jauh lebih fokus pada masalah pengembangan teknologi informasi, ketimbang mengurusi hal yang lebih mendasar yang masih menjadi persoalan di Indonesia, seperti kebebasan berpendapat.(3)
Perlukah Menunggu 100 hari untuk Blokir Situs Porno ?

Program 100 hari Tifatul Sembiring (4) :

1. Program 100 desa komputer : “Kalau saya diamanahi jabatan Menkominfo, 100 hari pertama sesuai target yang ditetapkan Presiden akan mewujudkan 100 desa komputer,” kata Tifatul, setelah Sidang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2009-2014 di Gedung Nusantara Senayan, Jakarta, Selasa.
2. E-government : “E-government harus kita upayakan untuk meminimalisir KKN,” katanya. Ke depan, Tifatul mengharapkan seluruh pegawai hingga ke tingkat pemerintahan terbawah bekerja dengan sistem on-line sehingga tidak perlu menerima uang tunai secara langsung dari masyarakat”. Ia berpendapat, pegawai cukup menerima resi dalam bentuk kertas sehingga praktik “sogok-menyogok” dapat diminimalkan melalui sistem on-line. Soal komunikasi dan informatika, Tifatul mengaku tidak asing lagi dengan dunia tersebut.

Catatan : Beliau belum menyampaikan statement tentang pemblokiran Situs porno !!!

Kebijakan pemerintah melalui Depkominfo untuk memblokir situs porno yang pernah dilakukan pertama kali pada April 2008 tidak membuahkan hasil. Awalnya pemerintah begitu semangat, dan pada akhirnya ‘hilang tidak berbekas’. Kata orang ‘hangat-hangat tahi ayam’, ya itulah Depkominfo.

Selain itu, Pemerintah SBY bersama DPR, mengesahkan UU Pornografi yang telah berusia lebih 2 bulan, tapi tetap saja tidak ada gunanya. Para politikus hanya lebih senang berpolemik pada soal pola hidup masyarakat kita seperti di Bali, Manado atau Papua. Sehingga memang terkesan, UU Pornografi yang telah disahkan lebih kepada unsur politis.(5)
Fakta realita sampai hari ini

Tercatat ada 6 situs porno yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, berdasarkan rangking situs alexa.com yakni:

1. t***8.com >> bercokol di rank 41
2. yo**o**.com >> menclok di rank 44
3. du**a*e*.com >> nangkring di rank 57
4. po****b.com >> ngikutan temen2 nya di rank 67
5. re**u*e.com >> katanya di rank 115
6. adul***i*n*f***er.com >> tau tuh sekarang rank nya berapa?

Catatan penulisan ngikut cara penulisan nusantaranews dan bandingkan dengan serbasejarah yang bercokol di 200 rebuan :( .

Jika mengkaji lebih dalam tentang hasil yang ditampilkan oleh Alexa, sunggu ironis ternyata situs porno bisa mengalahkan situs-situs resmi kenegaraan termasuk situs resmi kantor berita Indonesia yakni antara ( www.antara.co.id) dengan peringkat akses di Indonesia 470 dan masih sangat jauh untuk mendekati 100 besar situs favorit berdasarkan alexa.

Jika pemerintah tetap menganggap substansi pernografi seperti halnya keberadaan situs porni tidak perlu dihilangkan maka konsekwensinya generasi muda mendatang akan lebih mudah terjerumus kepada dampak negative pornografi itu.

Hasil yang ditampilkan oleh Alexa, hanyalah sebagian kecil dari materi pornografi yang masih bebas diakses oleh siapapun melalui internet, jika saja mau menelusuri lebih jauh maka materi pornografi yang ditempatkan situs-situs gratis seperti blogspot, multiply, wordpres jumlahnya tak terhitung. Dan hebatnya pembuat situs tersebut berasal dari Indonesia.

Dengan jumlah pengguna internet yang sangat besar yakni lebih 30 juta pengguna (prediksi netizen tumbuh 20% dari 25 juta ditahun 2008), berarti fasilitas internet telah menjadi fasilitas vital bagi masyarakat kita, terutama siswa-siswi SD, SMP, dan SMA. Sisi positif kehadiran internet tentu disertai hal-hal negatif yang secara sengaja diciptakan oleh mereka yang hanya ingin mencari ‘materi/uang’. Dan pemerintah wajib mengambil peran penting dalam mencegah sisi negatif menular ke masyarakat kita, terutama generasi muda.

Pemerintah harus berperan dikarenakan internet telah menguasai hajat hidup orang banyak, maka pemerintah harus melindungi masyarakat. Dan undang-undang yang telah dibuat dengan dana hingga puluhan miliar rupiah sudah semestinya dijalankan dengan bijak dan tegas. Jika tidak, masyarakat akan semakin tidak percaya pada semua produk hukum yang ada. Seolah-olah kedua UU tersebut hanya diperuntukkan untuk ‘membinasakan’ masyarakat kecil (ekonomi, budaya) daripada kepentingan pemodal besar di stasiun TV, internet, cukong DVD bajakan, atau bos majalah porno. (6)
So.. Beranikah Bung Tifatul meBlokir Situs Porno dalam progam 100 hari Menkominfo ???

Catatan lain : Tulisan ini didedikasikan terkhusus buat mas Nusantaranews yang getol meng”kampanye”kan pemblokiran situs porno juga buat rekan2 bloger yang ‘berkiblat’ pada situs bersih

AYO DORONG BUNG TIFATUL UNTUK BLOKIR SITUS PORNO !!!!

Update 23 Oktober 2009 Pukul 23:38
Republika Online : JAKARTA–Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, menyatakan bisnis di bidang telematika harus dapat membangun karakter bangsa. Namun, hal itu harus tetap dilakukan dengan tetap tidak mengabaikan keuntungan para pelaku bisnis di bidang tersebut.

”Kita mencari win-win solution. (Pelaku bisnis telematika) dapat untung, tapi tidak harus membunuh karakter bangsa,” tegas Tifatul, saat berbicara dalam acara silaturahmi dan ramah tamah dengan para pemilik dan pemimpin bisnis di bidang telematika, di Jakarta, Jumat (23/10) malam.

Dalam acara tersebut, turut hadir mantan Menkominfo yang kini menjabat Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, Menteri Perindustrian yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kadin, MS Hidayat, pejabat di lingkungan Depkominfo, anggota komisi I DPR, dan pimpinan serta anggota KPI.

Tak hanya itu, Tifatul pun berharap bisnis di bidang telematika dapat menggerakkan perekonomian dan pembangunan bangsa. Bahkan, bidang tersebut juga diharapkan mampu menambah devisa negara. ”Peluang di bidang ini sangat besar,” tandasnya.

Karena itu, lanjut Tifatul, semua stake holder harus saling bicara dan tidak saling mencurigai. Dia pun meminta semuanya untuk maju bersama-sama dan tidak mengutamakan kepentingan sendiri
READ MORE -

Kamis, 15 Oktober 2009

Marilah berjihad

Seruan Al-‘Allamah Ibnu Baz Rahimahullahu wa Qoddasallahu Ruuhahu Kepada Kaum Muslimin Tentang Permusuhan YahudiPeperangan Islam
Wahai kaum muslimin di segala penjuru… wahai orang-orang Arab di seluruh tempat… wahai para pemimpin dan penguasa…
Sesungguhnya peperangan yang terjadi antara bangsa Arab dan Yahudi bukanlah peperangan ‘Arabiyah belaka, perhatikanlah! Namun ia merupakan peperangan Islamiyah ‘Arabiyah, peperangan antara kekufuran dan keimanan, antara al-haq dan bathil dan antara kaum muslimin dengan bangsa Yahudi. Permusuhan Yahudi terhadap kaum muslimin di tanah air dan pusat negeri mereka adalah suatu hal yang telah ma’lum (ketahui) dan masyhur. Maka wajib bagi setiap muslim di setiap tempat untuk menolong saudara-saudara mereka yang teraniaya, berdiri di atas barisan mereka dan membantu mereka di dalam mengembalikan hak mereka yang terampas dari kaum yang menganiaya dan menzhalimi mereka, dengan segala kemampuan yang dimiliki : dari jiwa, kehormatan, peralatan dan harta benda. Semuanya menurut kesanggupan dan kemampuan yang dimilikinya, sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla : “jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka” dan firman-Nya : “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”
Sikap Yahudi di dalam memusuhi Islam dan Nabinya Islam adalah suatu hal yang ma’lum dan masyhur. Sejarah telah mencatatnya dan para perawi berita sejarah saling menukilkannya. Bahkan, Kitab teragung dan terbenar menjadi saksi atasnya, yaitu Kitabullah yang tidak ada padanya kebatilan di tengah-tengahnya dan tidak pula di belakangnya, yang diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Alloh Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.”. Alloh Azza wa Jalla menegaskan di dalam ayat yang mulia ini bahwa Yahudi dan orang-orang musyrik itu adalah kaum yang paling keras permusuhannya terhadap kaum mukminin…
Kewajiban Bersegera Untuk Berperang Di Jalan Alloh
Wahai sekalian kaum muslimin dari bangsa Arab dan selainnya… bersegeralah kalian untuk memerangi musuh-musuh Alloh dari bangsa Yahudi, dan berjihadlah di jalan Alloh dengan harta dan jiwa kalian, yang demikian ini adalah lebih baik jika kalian mengetahui.
Bersegeralah kalian untuk menjumpai surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi muttaqin (orang-orang yang bertakwa), mujahidin dan shobirin (orang-orang yang sabar).
Ikhlaskanlah niat hanya untuk Alloh, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaran kalian serta bertakwalah kepada Alloh Azza wa Jalla niscaya kalian akan memperoleh kemenangan yang besar atau syahid di jalan kebenaran dalam rangka menumpas kebatilan. Ingatlah selalu dengan apa yang diturunkan Rabb kalian Subhanahu di dalam kitab-Nya yang mubin (jelas) tentang keutamaan mujahidin dan janji Alloh atas mereka berupa derajat yang tinggi dan tempat yang penuh kenikmatan (surga).
Alloh Ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”.
Dan firman-Nya Ta’ala : “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.”.
Dan firman-Nya Ta’ala : “Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta bejihad di jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”.
Berharap Untuk Berangkat Berjihad
Wahai para mujahidin! Alloh Subhanahu telah menjelaskan di dalam ayat ini keutamaan jihad dan akibatnya yang terpuji bagi orang-orang yang beriman. Yaitu berupa pertolongan dan kemenangan yang dekat -di dunia- beserta surga dan keridhaan dari Alloh Subhanahu serta kedudukan yang tinggi di akhirat.
Ayat yang kedua yaitu yang berbunyi : “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat” menunjukkan akan kewajiban berangkat untuk berjihad bagi para pemuda dan orang tua apabila diseru, dalam rangka meninggikan kalimat Alloh dan melindungi negeri kaum muslimin serta melawan musuh-musuh mereka. Terlebih lagi apa yang dihasilkan jihad bagi kaum muslimin berupa Izzah, kemuliaan, kebaikan, keagungan, ganjaran yang besar dan tingginya kalimat Alloh serta terpeliharanya keadaan umat, agama dan keamanannya.
Telah datang penjelasan di dalam al-Qur’an al-Karim ayat-ayat yang mulia tentang keutamaan jihad dan dorongan untuk berjihad, dan janji kemenangan bagi orang-orang mukmin dan kehancuran kaum kafir, yang memenuhi hati seorang mukmin dengan semangat, kekuatan, obsesi dan kejujuran untuk turun di medan jihad, keberanian di dalam menyokong al-haq untuk memenuhi janji Alloh, dan keimanan akan pertolongan-Nya, serta harapan akan ganjaran di antara dua kebaikan, yaitu kemenangan dan ghanimah (harta rampasan perang) atau syahid di jalan kebenaran, sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla : “Katakanlah: “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan, dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu.” dan firman-Nya Azza wa Jalla : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”.
Alloh Azza wa Jalla juga berfirman: “Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman” dan firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala : “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar.” dan firman-Nya Ta’ala : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” sampai dengan firman-Nya : “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”.
Di dalam ayat-ayat ini terdapat at-tashrih (penjelasan yang terang) dari Alloh Azza wa Jalla akan janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya berupa pertolongan dari musuh-musuh mereka dan keselamatan dari tipu daya mereka walau sebesar apapun kekuatan mereka dan sebanyak apapun jumlah mereka. Karena sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla lebih kuat dari segala kekuatan yang ada dan lebih mengetahui akan akibat dari segala urusan dan Dia berkemampuan atasnya serta Ia Maha Mengetahui seluruh amal-amal mereka.
Akan tetapi Alloh Azza wa Jalla mensyaratkan janji-Nya ini dengan syarat yang besar, yaitu keharusan beriman kepada-Nya, menolong agama-Nya dan beristiqomah di atasnya dengan kesabaran dan kekuatan di dalam bersabar. Barangsiapa yang melaksanakan syarat ini niscaya Alloh akan memenuhi janji-Nya kepada mereka dan Dia adalah jujur di dalam janji-Nya : “Allah Telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.”. Dan barangsiapa yang meremehkan syarat ini, atau tidak mau mengangkat kepalanya (untuk memenuhi syarat ini), maka dia tidaklah menghinakan melainkan dirinya sendiri.
Maka sepatutnyalah bagimu wahai mukmin yang mujahid, untuk banyak-banyak mentadabburi firman Alloh Azza wa Jalla : “Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu”[18], karena sesungguhnya di dalam ayat ini –demi Alloh- terdapat suatu kalimat yang agung dan janji yang benar dari Yang Maha Merajai, Maha Berkehendak dan Maha Mulia apabila engkau bersabar di dalam memerangi musuhmu dan berjihad untuk menghinakan mereka dengan tetap menegakkan takwa kepada Alloh Azza wa Jalla, yaitu dengan mengagungkan-Nya Subhanahu, mengikhlaskan (semua amal) hanya untuk-Nya, menta’ati-Nya dan Rasul-Nya serta berhati-hati dari hal-hal yang dilarang-Nya dan Rasul-Nya, maka inilah hakikat takwa. Dan bersabar di dalam jihad an-Nafsi (melawan hawa nafsu) dan terus bersabar di dalam jihad terhadap musuh-musuh (Alloh) adalah merupakan bagian dari takwa itu sendiri…
Keutamaan Para Mujahidin di Sisi Alloh
Bertakwalah kalian kepada Alloh wahai sekalian kaum muslimin dan mujahidin di medan pertempuran dan di mana saja kalian berada… bersabarlah dan kuatkan kesabaran kalian di dalam jihad terhadap jiwa kalian di dalam ketaatan kepada Alloh dan menahan diri dari apa yang diharamkan Alloh, dan jihad terhadap jiwa kalian di dalam memerangi musuh dan menyerang sekutu-sekutu mereka, dan bersabarlah di dalam mengemban kesulitan-kesulitan di tengah medan pertempuran dengan ketenangan di bawah kelebatan pesawat-pesawat tempur dan suara-suara yang memekikkan, dan ingatlah bahwa para salaf kalian yang shalih dari kalangan para Nabi dan Rasul serta para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam –semoga Alloh meridhai mereka semua- serta siapa saja dari para pengikut mereka dari mujahidin yang jujur, pada mereka ada tauladan untuk kalian, dan pada mereka terdapat pelajaran dan ‘ibrah.
Mereka sungguh telah banyak bersabar dan berjihad dalam waktu yang panjang, maka Alloh membukakan atas mereka negeri-negeri dan memberi petunjuk kepada hamba-hamba Alloh melalui perantaraan mereka, Alloh kokohkan mereka di atas bumi dan Alloh anugerahkan kepada mereka kekuasaan dan kepemimpinan dikarenakan keimanan mereka yang agung, keikhlasan mereka kepada pelindung mereka Yang Maha Mulia, kesabaran mereka di dalam medan pertempuran dan mereka lebih mendahulukan Alloh dan negeri akhirat ketimbang dunia dan segala perhiasannya yang menipu.
Sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla di dalam Kitab-Nya yang mulia : “Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” dan firman-nya Jalla Sya’nuhu : “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.”.
Dan telah shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bahwasanya beliau bersabda : “Ribath (berjaga-jaga di perbatasan perang) sehari di jalan Alloh itu lebih mulia daripada dunia dan seisinya, suatu tempat bagian salah seorang diantara kalian di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan perginya seorang hamba di sore atau pagi hari di jalan Alloh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Dan telah shahih pula dari beliau bahwasanya beliau ditanya : “Amal apakah yang paling utama?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Iman kepada Alloh dan Rasul-Nya.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa wahai Rasulullah?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Jihad di jalan Alloh.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Perumpamaan seorang mujahid di jalan Alloh –dan Allohlah yang lebih tahu siapakah yang berjihad di jalan-Nya- adalah sebagaimana orang yang berpuasa dengan berdiri, dan Alloh menanggung bagi seorang mujahid di jalan-Nya apabila Ia mewafatkannya maka Ia masukkan dirinya ke dalam surga atau Ia kembalikan ia dalam keadaan selamat dengan pahala dan harta rampasan perang.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Barangsiapa yang mati dan tidak pernah berperang ataupun terbetik di dalam dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.”
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam amalan apakah yang sepadan dengan keutamaan jihad, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda kepada penanya tadi : “Apakah engkau sanggup apabila seorang mujahid keluar kemudian berpuasa tidak berbuka dan berdiri terus tanpa lelah.” Penanya itu berkata : “Siapakah gerangan yang sanggup melakukan hal itu wahai Rasulullah?”, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Adapun seandainya engkau pun mampu melaksanakannya, tetaplah tidak mencapai keutamaan mujahidin.”
Iman, Kewaspadaan dan I’dad (Persiapan) Kekuatan yang Disanggupi
Bertakwalah kalian wahai sekalian kaum muslimin, dan jujurlah di dalam berjihad melawan musuh-musuh Alloh dan musuh kalian dari bangsa Yahudi dan sekutu-sekutu mereka. Introspeksilah diri kalian dan bertaubatlah kepada Rabb kalian atas segala hal yang menyelisihi dien Islam dari mabda’ (prinsip), aqidah dan perbuatan. Berbuat jujurlah ketika di medan pertempuran, dan dahulukanlah Alloh dan negeri akhirat. Dan ketahuilah bahwa pertolongan yang nyata dan akibat yang terpuji bukanlah hanya untuk bangsa Arab saja tanpa orang ‘ajam (non Arab), ataupun untuk bangsa ‘ajam saja bukan untuk orang Arab. Juga bukan pula untuk bangsa berkulit putih saja tanpa bangsa kulit hitam dan sebaliknya. Akan tetapi, pertolongan itu dengan izin Alloh adalah milik orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya, milik orang yang berjihad melawan nafsunya di jalan Alloh dan orang yang melawan musuh-Nya dengan kekuatan yang disanggupinya. Sebagaimana Pelindung (Maula) mereka memerintahkan hal ini di dalam firman-Nya Azza wa Jalla : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” dan firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu” serta Dia Azza wa Jalla menyeru Rasul yang terpercaya ‘alaihi Afdholu as-Sholati was Salam : “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat),, Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu”.
Renungkanlah wahai saudaraku, perintah Alloh kepada hamba-Nya ini untuk bersiap-siap melawan musuh mereka dengan apa saja yang mereka sanggupi dari kekuatan, kemudian renungkan pula perintah-Nya kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan kaum mukminin tatkala peperangan melawan musuh berkecamuk dan dekat dengan mereka, supaya mereka tetap menegakkan sholat dan menyandang senjata. Dan bagaimana Alloh Subhanahu mengulang perintahnya untuk memanggul senjata dan tetap waspada supaya musuh mereka tidak menyerang mereka tatkala mereka sedang sholat, agar engkau tahu dengan demikian ini bahwa wajib bagi mujahidin -baik pimpinan maupun prajurit- untuk tetap menaruh perhatian terhadap musuh dan supaya waspada dari kejahatan mereka. Juga supaya mereka bersiap-siap dengan kekuatan apa saja yang mereka sanggupi, dan tetap menegakkan sholat dan menjaganya dengan tetap bersiap siaga di saat sedang melaksanakannya (sholat) tatkala perang berkecamuk dan ketika diperlukan.
Di dalam hal ini, tercakup antara sebab hissiyah (inderawi/materi) dan ma’nawiyah (spirituil), dan ini merupakan kewajiban bagi mujahidin di setiap zaman untuk bersifat dengan akhlak imaniyah, dan beristiqomah di dalam ketaatan kepada Rabb mereka serta meyakini bahwasanya pertolongan berada di tangan-Nya bukan pada selainnya. Dan ini merupakan sebab yang pertama, asas yang kokoh, pokok yang agung, poros berputarnya pertolongan dan asasnya keberhasilan dan kemenangan. Dan ini merupakan sebab ma’nawi yang Alloh mengkhususkan bagi hamba-hamba-Nya yang mukminin yang Alloh bedakan dari lainnya serta Alloh janjikan dengan pertolongan apabila mereka menegakkannya bersama dengan sebab kedua (sebab materi, pent.) sebatas kemampuannya, yaitu persiapan (i’dad) mereka di dalam melawan musuh mereka dengan apa yang mereka sanggupi dari kekuatan dan inayah yang berkaitan dengan peperangan. Dan juga bersabar dan tetap di dalam kesabaran di medan peperangan dengan senantiasa waspada akan tipu daya musuh.
Dengan dua perkara ini (sebab ma’nawi dan hissi/materi, pent.) maka akan terwujudlah pertolongan dari Rabb mereka Azza wa Jalla sebagai keutamaan, kemuliaan, rahmat dan kebaikan dari-Nya serta pemenuhan janji-Nya dan pertolongan terhadap kelompok-Nya.
Sebagaimana firman-Nya Azza wa Jalla : “dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman” dan firman-Nya Ta’ala : “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”.
Menang Atau Syahid
Wahai mujahid! Engkau sesungguhnya sedang berada di peperangan yang dahsyat bersama musuh yang memiliki kedengkian yang luar biasa terhadap Islam dan pemeluknya. Maka mantapkanlah dirimu di dalam berjihad dan bersabarlah serta tetaplah di dalam kesabaran. Ikhlaskanlah amalmu hanya untuk Alloh dan mintalah pertolongan hanya kepada-Nya semata. Dan bergembiralah dengan salah satu dari dua kebaikan apabila engkau benar dengan hal yang demikian ini, yaitu kemenangan, ghanimah dan akibat yang terpuji di dunia dan akhirat, atau syahid, tempat yang penuh kenikmatan, istana yang megah, sungai-sungai yang mengalir dan bidadari yang cantik jelita di negeri yang mulia.
Wahai bangsa Arab, janganlah kau menyangka bahwa pertolongan atas musuhmu terkait karena kearabanmu, namun sesungguhnya pertolongan itu terkait karena keimananmu kepada Alloh, kesabaranmu di medan pertempuran, keistiqomahanmu di dalam kebenaran, taubatmu dari dosa-dosamu yang terdahulu dan keikhlasanmu kepada Alloh pada seluruh amal-amalmu. Maka berisitiqomahlah kamu pada hal ini (keikhlasan) dan berpegangteguhlah dengan Islam yang shahih yang hakikatnya adalah pengikhlasan hanya untuk Alloh, istiqomah di atas syariat-syariat-Nya dan meniti petunjuk Rasul dan Nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam di dalam peperangan, perdamaian ataupun pada seluruh keadaan…
[Disarikan dari artikel yang berjudul Mauqifu al-Yahud minal Islam wa Fadhlu al-Jihaad fi Sabilillahi, karya al-Imam Abdul Aziz bin Baz Rahimahullahu, dalam Majalah al-Asholah, no. 30, th. V, hal. 45-58.]
READ MORE - Marilah berjihad

Selasa, 06 Oktober 2009

Karena banyak teman-teman yang bertanya tentang :1. Ciri-ciri gempa berpotensi tsunami2. Kenapa masih berusaha, padahal tsunami itu kan takdir dari Allahmaka aku akan jawab sesuai dengan kapasitas keilmuanku dan kelembagaanku. Terimakasih untuk pertanyaannya.Jawaban:Prolog:Walaupun definisi bencana yang ditentukan oleh lembaga PBB adalah : suatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba ataupun perlahan-lahan, disebabkan oleh alam ataupun campur tangan manusia, mengakibatkan kehilangan nyawa dan harta benda serta berubahnya fungsi sosial, dan hal tersebut tidak mampu diatasi oleh sekelompok manusia pada sebuah daerah.Tapi aku punya definisi yang lebih sederhana Bencana = kegagalan manusia beradaptasi dengan tanda-tanda yang diberikan Tuhan melalui alam / Kegagalan manusia beradaptasi dengan fenomena alamKenapa demikian?Kalau manusia bisa mempelajari tanda-tanda alam, maka manusia akan belajar lebih jauh lagi bagaimana cara menyikapinya. Jika cara menyikapinya benar, maka tidak akan pernah ada yang namanya BENCANA ALAM.Sederhana. Contoh : Situ Gintung. Pelajaran I : Lokasi Situ lebih tinggi dari kompleks perumahan - pasti ini termasuk bahaya yang berpotensi menjadi bencana suatu saat. Manusia yang paham, tidak akan bermukim di sana, apalagi sampai menimbun SituPelajaran II : Sudah terlihat retakan dan sudah dilaporkan berkali-kali kepada pemerintah tapi tidak disikapi dengan seksama. Jika cepat diantisipasi, tidak akan terjadi BENCANAatau yang lebih sederhana lagi...Pada sebuah daerah aliran sungai, tidak ada kehidupan selain kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan liar di sana. Suatu saat jika sungai meluap dan terjadi banjir, walaupun banyak areal yang digenangi.. maka manusia tidak menyebutnya sebagai BENCANA. Nah, berarti benar kan? Kalau manusia memberi istilah bencana untuk hal-hal yang merugikan manusia itu sendiri? Udahlah berkontribusi buat kerusakan alam eh ALAM pula yang DISALAHKAN :)Hehehe.. moga ga ada yang protes aku nulis gini.INI JAWABAN buat KEDUA PERTANYAAN DI ATASOk, lanjut. Risiko bencana = Bahaya x kerentanan --------------------------kemampuanNtar klo ga ngerti, boleh nanya kok. Jadi, artinya .. jika kerentanan dikurangi dan kemampuan ditingkatkan, maka risiko bencana bisa diminimalkan.Nah, sekarang... mengapa kita harus bersiap ? Bukankah bencana itu takdir ?Hey... siapa bilang? Tuhan itu Maha Baik lo... Manusia aja yang ga mau belajar. Sudah dikasih ilmunya bahwa fenomena alam itu punya siklus tapi tetap aja ga ngerti.Galodo.... di tempat yang sama terjadi pengulangan, siklusnya antara 30-40 tahun. Tanya deh penduduk setempat klo ga percaya.Trus, gempa... selalu terjadi pengulangan di tempat yang sama. Siklusnya berbeda-beda di tiap daerah, ada yang 50 tahun, ada yang 100 tahun, ada yang 30 tahun. Coba deh buka lagi catatan sejarah bencana di daerah masing-masing.Nah, lagi-lagi.. kelalaian manusia itu belajarlah yang bikin manusia (kita-kita ini) terkena bencana.Jepang... belajar dari siklus gempa dan tsunami yang pernah mereka alami membuat mereka lebih bagus dalam perencanaan. Pembangunan pun sudah terintegrasi dengan pengurangan risiko bencana, seperti : pendirian bangunan sesuai dengan building code (yang telah disesuaikan dengan kerawanan gempa di sana) .. ssst... Indonesia katanya udah punya, tapi belum diterapkan :)Nah gitu juga dengan Tsunami, pengulangannya bisa ratusan tahun.Lagi-lagi Tuhan ngasih tanda-tanda... Ga percaya?Belajar donk dari penduduk Simeulue yang pernah terkena tsunami pada tahun 1907, yang artinya dah banyak yang wafat lo nenek moyang yang jadi saksi tsunami.. tapi kenapa hanya 7 orang dari 78.000 penduduknya yang tewas pada tsunami 26 Desember 2004? Itupun yang berada di laut lebih dekat ke pantai.Karena.... nenek moyangnya mau mendidik generasi penerusnya dan generasi penerusnya mau belajar dari nenek moyangnya.Coba deh ke simeulue, tanya semua orang di sana. Pasti mereka tahu cerita tentang Smong 07. Mereka menyebut tsunami dengan SMONG.Dari mulut ke mulut, generasi ke generasi, bahkan ke pendatangpun cerita tentang tsunami 1907 diteruskan tanpa bosan-bosan. Sederhana saja caranya, tidak mahal! Caranya cuma bercerita di rumah masing-masing, di kedai-kedai, dimanapun mereka berada.Isi ceritanya :Dulu pernah terjadi gelombang besar (smong) pada tahun 1907. Ada gempa besar sebelumnya, kemudian laut surut. Nah, jika itu terjadi lagi... kemasi barang-barang dan larilah ke bukit.Simpel banget kan? Tapi dampaknya... luar biasa!! Itu dinamakan kebijakan lokal Gempa besar bisa dijadikan salah satu pertanda untuk terjadi tsunamiKhususnya bagi wilayah-wilayah yang terletak di dekat pertemuan lempeng bumi (zona subduksi)contoh : wilayah pesisir Sumbar, dimana pertemuan lempeng Indo Australia dan Eurasia berada kurang lebih 170 km dari kota Padang. Maka, jika terjadi pergeseran lempeng... akan berakibat terasa getaran yang dinamakan GEMPA!Beda halnya dengan Sri Lanka atau Maldive yang sama sekali tidak punya sumber gempa (secara geologis), jadi mereka akan sangat bergantung sekali dengan peralatan peringatan dini, karena mereka masih punya waktu! Biar tidak terjadi kesalahpahaman.TSUNAMI pasti didahului oleh peristiwa gempa bumi di laut (bedanya : terasa atau tidak terasa, tergantung pada jarak daerah yang akan terkena dampak)tapi TIDAK SIAP GEMPABUMI menyebabkan TSUNAMINah, karena Sumatera Barat berada dekat sekali dengan pertemuan lempeng, tentu saja akan merasakan gempa. CIRI-CIRI GEMPA BERPOTENSI TSUNAMI untuk WILAYAH PESISIR SUMBAR, sebagai berikut :1. Gempanya sangat kuat (manusia tidak bisa berdiri seimbang)Kenapa ? Jawabnya : bayangkan lempeng bumi dengan ketebalan 40-60 km masing-masingnya yang bertumbukan. Hebat kan benturannya?2. Berlangsung lama tanpa jeda (satu menit atau lebih)Kenapa ? Karena setelah berbenturan, pastinya lempeng tidak akan langsung diam. Penggaris aja habis dibengkokkan akan bergetar untuk sekian lama sampai stabil kembali3. Struktur bangunan (terutama yang berada di daerah pantai) akan mengalami kerusakan atau runtuhstruktur bangunan : kolom-kolom, tiang penyangga Jika ketiga ciri ini yang terjadi, maka :SEGERA EVAKUASI (lebih baik berjalan kaki). Ikuti langkah-langkah berikut:1. Matikan listrik, gas 2. Ambil tas siaga yang telah dipersiapkan dari sekarang. Isinya : makanan instan, minuman, dokumen penting, obat-obatan, pakaian, senter + baterai, radio + baterai3. Kunci dan tinggalkan rumah menuju daerah > 3 km dari pantai atau ketinggian> 10 meter dari permukaan laut (hindari gendung dalam radius 500 meter dari pantai)Dengarkan informasi melalui radio, karena akan ada arahan dari pemerintah, tentang : sumber gempa, apakah berpotensi tsunami atau tidak, serta informasi lainnya3. Jika informasi yang diterima bahwa gempa berasal dari darat : boleh kembali ke rumahgempa berasal dari laut dan berpotensi tsunami : lanjutkan evakuasigempa berpotensi tsunami dan kemudian dibatalkan : boleh kembali ke rumah4. Jika terjadi tsunami, bertahanlah di daerah aman selama 4 jam minimumMaka, dari sekarang:Buatlah perencanaan keluarga, karena aktifitas anggota keluarga pasti berbeda-bedaIngat! Salah satu penyebab jatuhnya banyak korban di Aceh adalah karena SALING MENCARIBapak yang sudah berada di daerah aman pulang ke rumah untuk mencek keluarga... maka seharusnya dia bisa selamat, tapi malah ikut jadi korban.Caranya :Diskusikan tempat aman yang akan dituju oleh masing-masing anggota keluargamisal : anak akan ikut arahan dari guru (karena 60 sekolah telah dilatih di kota Padang)Nah kalau terjadi tsunami, semua anggota keluarga akan berkumpul di IAIN Imam Bonjol Lb. Lintah 5 jam setelah terjadi gempa atau selambat-lambatnya 10 jam setelah terjadi gempa.Masih mau nanya kenapa kita harus bersiap?Waduh...waduh.... Takdir itu adalah ketika ikhtiar kita dah semaksimal mungkin... nah akhirnya mati juga, itu baru dinamakan takdir.Kan tsunami ga ada tanda-tandanya ? Lha kan udah dijelasin tadi.Air laut itu baru akan dibangkitkan beberapa menit setelah "slip" nya lempeng memberi pengaruh pada permukaan air. Nah, untuk wilayah Sumbar ... waktunya yang diskenariokan melalui pemodelan adalah 20-30 menit!berarti : KITA MASIH PUNYA WAKTU UNTUK MENYELAMATKAN DIRI dalam RENTANG WAKTU 20 - 30 MENIT!Bukankah kalau Tuhan sudah berkehendak, harusnya kita pasrah?Oh ya? Kenapa harus pakai payung kalau hujan ? Harusnya pasrah aja buat basahKenapa harus ke dokter kalau sakit? Harusnya pasrah aja donk, karena Tuhan sudah berkehendak.TOTALLY WRONG! Salah besar dalam mengartikan takdir.Nabi Nuh aja masih bikin kapal besar kok! Tuh pelajaran langsung dari TuhanTrus, Nabi Muhammad - Rasulullah SAW aja masih bikin parit kok untuk bertahan dari serangan musuhMau beralasan apa lagi?Maka, BUDAYA SIAGA BENCANA harus tumbuh pada diri masing-masingUdah ga jamannya membiarkan korban tewas trus baru berlomba-lomba kasih bantuan. Itu paradigma lama... lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali!Kalau masih ada pertanyaan lanjutan, silakan email ke kogami_indonesia@yahoo.comterimakasihPS. Mohon maaf kalau tidak berkenan dan bahasanya juga bahasa buat teman-teman, jadi buat Bapak-bapak ... maaf ya, ini cuma cc aja :). Mohon masukan juga kalau ada yang salah.Eh ada yang kelupaan :GEMPA TIDAK BISA DIRAMALKAN, JADI JANGAN PERCAYA ISU TENTANG TANGGAL TSUNAMI !(tau kan nyambunginnya?)Teman-teman telah ikut dalam usaha KESIAPSIAGAAN apabila ikut menyebarkan informasi ini kepada teman-teman yang lain .... Relawan jarak jauh, mungkin sekali kan? Terimakasih untuk kepedulian kita semua :)MARI BANGUN BUDAYA SIAGA BENCANA ! Sebagai wujud syukur atas kehidupan yang diberikan Allah untuk kita
READ MORE -