marquee

Selamat Datang di Blog Kami

welcome

Berbagi itu Indah dan Senyum itu Sedekah

Rabu, 25 Juli 2012

khawatir hati...

tanpa terasa hidup ini sudah terjalani 34 tahun. lelah tapi tidak selelah orang yang mengalami lebih dari 34 tahun bahkan sampai ratusan tahun. di usia 34 ini tidak ada yang akan menerima karena usia sudah memasuki senja untuk berkarir dalam kepegawaian. kadang masa itu jahat tapi lebih jahat lagi peraturan negeri yang tidak memihak ke publik. peraturan dibuat sesuai selera penguasa negeri. awal nya mau berkarir sebagai diplomat karena kesukaan berspekulasi dalam berbagai bahasa asing. cita-cita awalnya pengen jadi diplomat melalui kemenlu tapi apa hendak dikata semuanya kembali ke peraturan. dibilang faktor nasib belum bertuntung, mungkin Tuhan berkehendak lain. sementara banyak yang lulus tidak melalui tes yang adil dan jujur. KKN membuat orang lain tidak berhasil karena tidak mampu atau mengharamkan sogok, nepotisme dan bentuk kecurangan lainnya..padahal bahasa Arab, Inggris dan sedikit Prancis sudah terkuasai...sungguh tidak adil hidup di negeri ini. keberuntungan hanya milik yang mempunyai akses KKN..setiap hari sedih tapi tidak ada yang mendengarkan, setiap saat air mata bercucuran tapi tidak ada yang peduli..mungkin dosa menumpuk di pundak ini atau Tuhan menguji..bolehkah mencicipi sedikit kebahagian secuil seperti mereka yang memiliki pekerjaan yang tetap dan penuh dengan kenikmatan..ku coba berbisnis tapi Tuhan belum membuka sesuatu ke mata saya...mungkin kekurangan saya adalah tidak bisa berbuat curang seperti yang lain di mana mereka telah berhasil..

oh Tuhan sampai kapan takdir baik untuk ku..
aku juga pengen seperti mereka..
ketawa, gembira dan penuh dengan canda dan tawa
aku pengen jadi diplomat tapi umur sudah sia-sia dengan laju nya masa

READ MORE - khawatir hati...

Selasa, 17 Juli 2012

Ramadhan bukan Maradona

Bulan Sya'ban akan berlalu ramadhan pun melaju. Sungguh luar biasa bulan ini sehingga nabi pun mengistilahkan bulan umatku. Karena memang semua amal ibadah yang dilakukan oleh umat Muhammad SAW dilipatgandakan pada bulan ini dan Allah membuka pintu rahmat, ampunan, dan berkahNya pada bulan shiyam tersebut. Maka tidak diherankan kaum muslimin dan muslimat berlomba dalam kebaikan mulai dari memberi perbukaan bagi orang berpuasa, berinfak untuk para fakir miskin dan sampai hampir setiap waktu shalat datang ke masjid. Namun di sisi lain, Ramadhan dianggap sebagai bulan musiman saja. ketika bulan ramadhan ini berlalu semua kebaikan pun menjadi semu.seharusnya ramadhan adalah discourse atau madrasah penempaan diri agar amal kebaikan semakin meningkat setelah ramadhan. ramadhan adalah workshop untuk perbaikan-perbaikan islam, iman, dan ihsan sehingga selepas ramadhan islam semakin menguat, iman semakin ketat, dan ihsan pun semakin meningkat. akan tetapi itu semua dianggap musiman. padahal alquran menginstruksikan untuk masuk islam secara kaffah (secara menyeluruh). ironisnya juga banyak orang beribadah 10 hari pertama sehingga kuantitas masjid pun penuh tetapi 10 menengah dan akhir masjid pun mulai sepi. padahal nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan malam ramadhan dari awal dan akhir bahkan menganjurkan memperbanyak i'tikaf pada 10 akhir ramadhan. Ramadhan seolah-olah dianggap sosok tokoh yang diidolakan seperti seseorang mengidolakan Maradona dengan kelihaiannya mengocek bola. Padahal Ramadhan bukanlah Maradona atau Maradona bukanlah Ramadhan. Ia harus diidolakan selamanya dan secara total.

Bagaimanakah seorang muslim atau muslimah mengisi ramadhannya?

1. Memperbanyak doa
Memperbanyak doa agar :
a. Allah SWT memberi kesempatan kita untuk bertemu Ramadhan.
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari berbagai hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.
2. Memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadhan.
Imam Nawawi berkata: disunnatkan bagi siapa saja yang mendapat kenikmatan baru yang tampak jelas atau bagi yang terhindar dari cobaan yang tampak jelas untuk melakukan sujud syukur atau memperbanyak pujian kepada Allah.
Dan merupakan kenikmatan terbesar saat kita mendapatkan taufiq untuk melakukan ketaatan, dan saat kita memasuki Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat adalah sebuah kenikmatan besar yang patut kita ekspressikan dengan memperbanyak pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT.
3. Bergembira dan ceria atas kedatangan Ramadhan.
Tersebut dalam hadits bahwa Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabat tentang kedatangan bulan Ramadhan.
4. Menyusun perencaan yang baik untuk optimalisasi Ramadhan.
Banyak orang menyusun rencana matang dan rinci untuk urusan dunianya, namun, sering sekali lupa menyusun rencana yang baik untuk akhiratnya. Ini pertanda bahwa mereka belum memahami dengan baik missi hidupnya. Karenanya, banyak peluang kebaikan luput dari mereka. Mengingat Ramadhan banyak menjanjikan berbagai kebaikan, sudah selayaknya bila seorang muslim memiliki rencana yang matang dalam hal ini. Buku pendek yang ada di tangan anda ini semoga bisa membantu dalam hal ini.
5. Tekad yang sungguh-sungguh untuk optimalisasi Ramadhan, mengisi waktu-waktunya dengan berbagai amal shalih.
Siapa yang berazam dengan sesungguhnya kepada Allah SWT niscaya Dia akan sungguh-sungguh pula dalam merealisasikan tekadnya serta memberi pertolongan kepadanya untuk berbuat taat dan memudahkan berbagai jalan kebaikan. Allah SWT berfirman:
Tetapi jika mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (Q.S. Muhammad: 21)
6. Ilmu dan pemahaman yang baik terhadap hukum-hukum Ramadhan.
Adalah kewajiban setiap mukmin untuk beribadah kepada Alalh SWT atas dasar ilmu dan pemahaman, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kwajiban-kewajiban yang telah Allah SWT fardhukan atas hamba-hamba-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan. Karenanya, seyogyanya setiap muslim mengetahui masalah-masalah puasa dan hukum-hukumnya sebelum bulan puasa itu datang, agar puasa yang dia lakukan menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak mengetahui (Q.S. Al-Anbiya’: 7).
7. Bertaubat
Tekad yang kuat untuk meninggalkan dosa dan keburukan, serta taubat yang benar dari segala kemaksiatan, mencabut diri darinya serta tidak akan kembali kepadanya, sebab bulan Ramadhan adalah syahrut-taubah (bulan taubat), oleh karena itu, siapa saja yang tidak bertaubat pada bulan ini, kapan lagi ia akan bertaubat?
Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung (Q.S. An-Nur: 31).
8. Pengkondisian jiwa dan ruhani
Pengkondisian jiwa dan ruhani melalui bacaan, telaah kitab dan buku, mendengar kaset Islami yang berisi ceramah atau pelajaran yang menjelaskan keutamaan-keutaam puasa dan hukum-hukumnya agar jiwa menjadi kondusif untuk taat. Rasulullah saw telah menyiapkan jiwa dan spirit para sahabat untuk optimalisasi Ramadhan pada akhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda:
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan… (H.R. Ahmad dan Nasa-i).
9. Persiapan dan perencaan yang baik untuk melakukan dakwah,
melalui:
a. Menyiapkan bahan-bahan ceramah yang baik untuk disampaikan dalam kesempatan-kesempatan kultum yang ada.
b. Membagikan buku-buku mau’izhah, dan fiqih terkait dengan Ramadhan.
c. Menyiapkan hadiah Ramadhan. Bisa saja isinya berupa buku, kaset dan semacamnya, lalu dikemas khusus dengan label: bingkisan Ramadhan・
d. Mengingatkan kepada orang-orang yang memiliki kecukupan untuk memperhatikan fakir miskin, memperbanyak sedekah dan menunaikan zakat.
10. Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran putih bersama:
a. Allah SWT dengan cara bertaubat dengan sesungguhnya.
b. Rasulullah saw dengan cara taat kepadanya dalam hal yang ia perintahkan dan meninggalkan segala yang dicegah dan dilarang.
c. Kedua orang tua, istri/suami, anak-anak, kerabat, sanak famili, handai tolan dan semacamnya.
d. Masyarakat tempat ia bertempat tinggal agar menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
Seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia





READ MORE - Ramadhan bukan Maradona

Sabtu, 07 Juli 2012

Photo: editorial cartoon di Harian Rakyat merdeka
'AL QUR'AN PUN DIKORUP'' (unpublished)Akhir ini kemenag disorot lagi dengan kasus korupsi pengandaan Alquran. Sehingga banyak yang terlibat dalam kasus ini. sementara Ramadhan sebentar lagi, selama bulan suci kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Pertanyaanya apakah Al-Qur'an yang kita baca masih akan menjadi berkah ketika dia merupakan hasil dari perbuatan korupsi?Pertanyaan ini sedikit ngawur yah? Tapi  jujur sempat terlintas di kepala saya.
Sampai akhirnya teman,  seorang alumni pondok pesantren memberikan jawaban seperti ini:

Persoalan Alquran sebagai bacaan suci dengan korupsi sebagai perbuatan hina itu dua hal yang berbeda. kita tak mungkin menolak naik kendaraan umum, menolak menggunakan baju, makan di restoran hanya karena itu semua dibuat oleh seorang kapitalis atau diciptakan dalam sistem yang kapitalistik

Nah, disinilah titik soalnya sebenaranya bahwa Al-Qur'an adalah 'kitab suci umat islam' dan hasil prodak korupsi sebenarnya adalah dua hal yang sangat berbeda. kesucian Al-Quran dan latar belakang proses kejahatan dibaliknya tidak bisa disatukan.
Zulkarnaen Djabar
Ketika terjadi Kasus korupsi anggaran pengadaan Alquran yang melibatkan kader Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar tidaklah lebih buruk dari prilaku korup lainya yang dilakukan oleh kader partai-partai lainya. Sama korup, sama-sama bejat!

Jadi persoalanya adalah pada sistim politik dan para aktor politik didalamnya. Ini juga menunjukan antara mereka yang menjadikan Partai Islam dan Al-quran serta Tuhan sebagai jualan dan mereka yang berasaskan beragam ideologi baik pancasila, nasionalistik atau apapun namanya 'potensi korupsi juga tetap sama'. Selama model rekrutmen politik kita masih seperti ini, hukum kita banci dan kepemimpinan nasional kita baik dari partai islam dan non islam masih mengunakan syahwat uang sebagai tujuan jangan berharap Al-Quran akan menjadi berkah dan Tuhan membuat 'politisi' takut melakukan korupsi!
READ MORE -