tag:blogger.com,1999:blog-53394564474588922062024-03-06T15:37:43.688+07:00Mapel Pendidikan Agama IslamRobi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.comBlogger183125tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-16305504813928433552018-08-15T10:04:00.000+07:002018-08-15T10:04:29.125+07:00Merasa Puas yg Diberikan Allah adalah Kekayaan SebenarnyaONE DAY ONE HADIST<br />
Rabu, 3 Dhulhijah 1439/15 Agustus 2018<br />
<br />
*Merasa Puas yg Diberikan Allah adalah Kekayaan Sebenarnya*<br />
<br />
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ<br />
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاه.<br />
<br />
Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh amat beruntunglah seorang yang memeluk Islam dan diberi rizki yang cukup serta qana'ah terhadap apa yang diberikan Allah."(HR. Muslim, No. 1746)<br />
<br />
Pelajaran dari hadits:<br />
<br />
✔Nikmat dan keberuntungan yg besar itu adalah nikmat dalam keislaman.<br />
✔Seandainya seseorang mengetahui kenikmatan yang seolah-olah dia mendapatkan dunia seluruhnya, tentu betul-betul dia akan mensyukurinya dan selalu merasa qona’ah (berkecukupan).<br />
✔Kenikmatan tersebut adalah kenikmatan memperoleh makanan untuk hari yang dia jalani saat ini, kenikmatan aman ditempat tinggal dan kenikmatan kesehatan badan.<br />
<br />
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا.<br />
<br />
<br />
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: *"Barangsiapa di pagi hari tubuhnya sehat, aman jiwanya dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah dunia telah dihimpun untuknya."*<br />
(HR. Ibnu Majah, No.4131. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)<br />
✔Oleh karena itu, banyak berdo’alah pada Allah agar selalu diberi kecukupan. Do’a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah do’a:<br />
<br />
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى<br />
<br />
“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina) (HR. Muslim)<br />
✔ An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “”Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Syarh Muslim, 17/41)<br />
<br />
Tema Al-Qur'an:<br />
<br />
✔Allah Swt. mengingatkan kepada makhluk-Nya akan semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada mereka.<br />
<br />
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ<br />
<br />
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)muapa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. [Luqman:20]<br />
<br />
✔Allah telah memberikan karunia keamanan dan banyak kemurahan kepada mereka, maka hendaklah mereka menyembah-Nya dengan mengesakan-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya.<br />
<br />
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ<br />
<br />
Yang memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan rasa lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (Quraisy: 4)<br />
<br />
Ya Allah, berikanlah pada kami sifat ‘afaf dan ghina. Amin Yaa Mujibas Sa’ilin.<br />
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh.<br />
<br />
Akhukum fillah,<br />
Robi Kurniawan, MARobi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-18086259505371793682018-08-15T09:39:00.003+07:002018-08-15T09:39:45.316+07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPHar3FTelu2svWM2l4REzT2FP928NT-IWodId0c5EqlDwpWOzrcLDTjgsSKA8AI3q2Wz-ORcywcAY9eox9cul-9hTtGVRU7JWFPm8690GE-7UxEMehpT-X_-S0uvm0IpzScXBIh90Pgw/s1600/pramuka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1600" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPHar3FTelu2svWM2l4REzT2FP928NT-IWodId0c5EqlDwpWOzrcLDTjgsSKA8AI3q2Wz-ORcywcAY9eox9cul-9hTtGVRU7JWFPm8690GE-7UxEMehpT-X_-S0uvm0IpzScXBIh90Pgw/s320/pramuka.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-5111395964012878242017-06-07T11:58:00.002+07:002017-06-07T11:58:19.299+07:00Mukmin Memandang DosanyaONE DAY ONE HADIST,<br />
11 Ramadhon 1438 / 6 Juni 2017<br />
عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ حَدِيثَيْنِ أَحَدُهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ عَنْ نَفْسِهِ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ بِهِ هَكَذَا. قَالَ أَبُو شِهَابٍ بِيَدِهِ فَوْقَ أَنْفِه.<br />
dari Al Harits bin Suwaid telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mas'ud mengenai dua hadits, salah satunya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang lain dari dia sendiri, dia berkata; "Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang." Abu Syihab mengisyaratkan dengan tangannya di atas hidungnya . (HR.Bukhori)<br />
<br />
Pelajaran dari Hadist:<br />
1. Jangan menganggap remeh dosa. Meskipun kecil. Bukan api besar berawal dari api yg kecil segingga bisa menghanguskan bangungan pencakar langit.<br />
2. Melihat dosa bukan melihat seberapa kecil dan besar dosa yg dilakukan. Tetapi kepada siapa kita berdosa.<br />
3. Org beriman melihat dosanya bagaikan seorang berada dekat gunung yg besar dan tinggi kemudian merasa takut jk gunung tsb menimpanya.<br />
4. Sementara ahli maksiat mengganggap dosanya itu seperti lalat menempel di hidung dan ia pun dg mudah mengusir lalat itu.<br />
5. Diperintahkan kepada org beriman segera melakukan taubat jk sdg berada dlm keadaan maksiat. Org yg letih dg kemaksiatannya sehingga mengantarkannya utk bertaubat kepada Alloh itu lbh baik dri org yg letih beribadah tp membawanya kepada kesombongan dan kebanggaan.<br />
<br />
Tema Alquran berkaitan dg Hadist:<br />
1. Org yg bertakwa tdk meremehkan dosa2/kesalahan2 yg dikakukannya. (QS. Ali Imron:135)<br />
<br />
{وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ} [آل عمران : 135]<br />
<br />
<br />
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.<br />
<br />
2. Org beriman segera melakukan taubat (QS. At Tahrim:8)<br />
<br />
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [التحريم : 8]<br />
<br />
<br />
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".<br />
<br />
Smg kita menjadi mukmin/nah yg bersih lahir dan batin 😊🙏Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-92010219455203770262017-06-03T11:23:00.002+07:002017-06-03T11:23:14.038+07:00Nama2 yang remedial kelas XI dibawah 75<a href="https://drive.google.com/file/d/0BwJLpdOrRzjDMkE2TEE1Q3Mzd0U/view?usp=sharing">https://drive.google.com/file/d/0BwJLpdOrRzjDMkE2TEE1Q3Mzd0U/view?usp=sharing</a>Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-16555357871322667752017-06-03T11:21:00.004+07:002017-06-03T11:21:34.111+07:00Nama2 Peserta didik kelas X yang harus remedial dibawah 75<br /><a href="https://drive.google.com/file/d/0BwJLpdOrRzjDT3d3OXNydC1zVjQ/view?usp=sharing">https://drive.google.com/file/d/0BwJLpdOrRzjDT3d3OXNydC1zVjQ/view?usp=sharing</a>Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-84446728660711388742017-06-03T11:11:00.003+07:002017-06-03T11:11:51.915+07:00Soal Remedial PAI XI SMK Hang Tuah Semester Genap TP. 2016/2017<iframe frameborder="0" height="100%" id="proprofs" marginheight="0" marginwidth="0" name="proprofs" src="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtkxotg0maq1ho&id=1919583&ew=430" width="100%"></p>
<p>
</iframe><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10px; text-align: left;">
<a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtkxotg0maq1ho" target="_blank" title="ProProfs - Soal Remedial PAI XI SMK Hang Tuah Semester Genap TP. 2016/2017">ProProfs - Soal Remedial PAI XI SMK Hang Tuah Semester Genap TP. 2016/2017</a> » <a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/" rel="nofollow" target="_blank" title="Assessment by ProProfs">Assessment by ProProfs</a></div>
<br />
<div>
<br /></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-89364718950230729882017-06-03T10:43:00.001+07:002017-06-03T10:43:21.138+07:00Soal Remedial PAI X SMK Semester Genap TP. 2016/2017<iframe frameborder="0" height="100%" id="proprofs" marginheight="0" marginwidth="0" name="proprofs" src="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtkxotgyoafym9&id=1919571&ew=430" width="100%"></p>
<p>
</iframe><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10px; text-align: left;">
<a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtkxotgyoafym9" target="_blank" title="ProProfs - Soal Remedial Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester Genap TP. 2016/2017 SMK Hang Tuah">ProProfs - Soal Remedial Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester Genap TP. 2016/2017 SMK Hang Tuah</a> » <a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/create-a-quiz.php" rel="nofollow" target="_blank" title="Create A Quiz @ProProfs">Create A Quiz @ProProfs</a></div>
<br />
<div>
<br /></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-31683350101834803822017-06-02T08:21:00.002+07:002017-06-02T08:21:16.507+07:00Tunaikan Hak Jalan (yg lg ngabuburit 😊)ONE DAY ONE HADIST,<br />
Jum'at, 7 Ramadhon 1438/2 Juni 2017<br />
<br />
<br />
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ فَقَالُوا مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا قَالَ فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَر.<br />
dari Abu Sa'id AL Khudriy radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian duduk duduk di pinggir jalan". Mereka bertanya: "Itu kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi majelis tempat kami bercengkrama". Beliau bersabda: "Jika kalian tidak mau meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut". Mereka bertanya: "Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, menyingkirkan halangan, menjawab salam dan amar ma'ruf nahiy munkar". (HR. Bukhari, No. 2465)<br />
<br />
Pelajaran dari Hadist:<br />
1. Saat Ramadhan sambil menunggu wkt berbuka, banyak yg ngabuburit sambil duduk2 di pinggir jalan. Apalagi anak2 muda, tak terkucuali jg yg sdh tua alias ABG tua 😊 .Klu ada ce cantik lewat di suiit2 kan. Klu ada yg gemuk lwt dibilang tdk puasa. Terakhir ada yg kurus lewat dibilang tersiksa dg puasa. Seperti apa ngabuburit dan duduk2 di pinggir jalan yg islami itu?. Rasulullah menegaskan jk hrs duduk2 di pinggir jalan jg, berikan hak jalan:<br />
A. Jaga pandangan: pandangan adalah panah setan yg bkn pada mahram dan istri/suami<br />
B.Buang segala hal yg ditemui di jalan pada tempatnya: sampah, duri, dll. Jgn dipelototin saja.😃<br />
C.Jawab salam jika ada yg mengucapkan salam. Jgn dicuekin. Krn itu adalah do'a<br />
D. Jadilah penyeru kebaikan<br />
E. Klu sanggup jadilah pencegah kemunkaran jk melihat kemaksiatan di jalan tsb.<br />
2. Majlis ilmu tetap yang terbaik dibandingkan hanya duduk2 atau ngabuburit yg tdk berarti.<br />
<br />
Tema Alquran berkaitan dg Hadist:<br />
<br />
1. Menjaga pandangan adalah perintah Alloh. Krn hal itu membedakan manusia dg pandangan hewan yg tdk bisa melihat kebenaran.<br />
<br />
{قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ} [النور : 30]<br />
<br />
<br />
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat" (An Nur:30)<br />
2. Jadilah selalu pelopor kebaikan dan pencegah keburukan.<br />
{كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ} [آل عمران : 110]<br />
<br />
( 110 ) Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imron: 110)<br />
<br />
Akhukum fillah<br />
<br />
Robi Kurniawan 😊🙏Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-59797551136514556172017-06-02T08:17:00.001+07:002017-06-02T08:21:31.088+07:00Pancasila, Piagam Madinah, dan Politik Indonesia<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Setiap tanggal 1 Juni bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Peringatan tahun ini lebih istimewa karena bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Eksistensi Pancasila adalah final bagi NKRI. Pancasila menempatkan nilai spiritual menjadi paling sentral. Konsekuensi logisnya adalah keharusan untuk menciptakan iklim politik pemerintahan yang berketuhanan, menghadirkan pemimpin yang spiritualis, serta hukum/aturan yang menghormati norma keagamaan. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Spiritualisme dapat diletakkan secara fundamental pada setiap sendi kehidupan politik bangsa. Dinamika politik Indonesia mesti terus dibangun secara demokratis dan bermartabat. Pembelajaran dapat dilakukan dari berbagai sumber. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Hal yang wajar sebagai bangsa mayoritas muslim belajar dan meneladani sejarah kejayaan Islam dalam mengelola peradaban. Istilah demokrasi memang tidak dihadirkan Islam, tapi substansi dalam batas kebaikan telah dibuktikan olehnya. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<strong style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Piagam Madinah</strong><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Fakta keberhasilan politik Islam telah dicontohkan oleh masyarakat Madinah pada masa Rasulullah dan sahabat. Secara politis, muslim dan pemeluk agama lainnya hidup mandiri, berdaya, teratur dan egaliter sebagai warga negara.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Untuk mewujudkannya kembali ilmuwan politik Islam seperti Ibnu Aby Rabi, Al-Mawardi dan Al-Ghazali memaparkan pentingnya rasa aman, keadilan, dan supremasi hukum.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Mc. Donald menyebut Madinah sebagai negara Islam pertama yang memiliki dasar-dasar politik dan perundang-undangan. Muhammad SAW sebagai kepala negara kala itu telah menetapkan dasar-dasar dan sendi-sendi pemerintahan, dan berhasil menyatukan semua golongan (Ridha, 2003). </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Resep rahasianya adalah implementasi spiritualisme Islam ke seluruh sendi kehidupan, termasuk politik. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Sejarah mencacat, di zaman Rasulullah telah dihasilkan konstitusi yang berkeadilan dan demokratis, yaitu Piagam Madinah. Pakar Barat seperti Julius Wilhausen, Leon Caetani, Hubert Grime, Montgomery Watt dan lainnya mengakuinya sebagai konstitusi pertama di dunia dan paling lengkap sepanjang sejarah manusia. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Hidayat (1995, dalam Soelhi, 2003) merangkum temuan penting dari Piagam Madinah. Pertama, piagam ini mampu menghapus tribalisme (kesukuan) menuju pembangunan negara baru. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Kedua, Piagam Madinah dinamis seiring dengan kondisi kebutuhan kekinian dan mengakomodasi seluruh elemen agama. Ketiga, semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hak dan kewajiban serta wajib melindungi yang lemah. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Dalam kebijakan ekonomi misalnya, bagi Muslim wajib membayar zakat, sedangkan non-muslim berupa </span><em style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">jizyah</em><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;"> dan </span><em style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">kharaj</em><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">. Negara mengakui, melindungi dan menjamin kebebasan warga menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Keempat, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dalam prinsip kebenaran dan keadilan. Kelima, hukum adat/tradisi dengan berpedoman pada keadilan dan kebenaran tetap dilakukan. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Keenam, negara menganut asas </span><em style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">pacta sun servanda</em><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;"> (perjanjian harus dihormati) selama perjanjian ini berlaku. Ketujuh, semua warga negara mempunyai kewajiban yang sama terhadap Negara. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Kedelapan, perdamaian adalah tujuan utama, tapi pencapaiannya tidak boleh mengorbankan kebenaran dan keadilan. Kesembilan, sistem pemerintahan adalah desentralisasi. Namun, pemerintah pusat adalah pemutus terakhir jika daerah buntu. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Piagam Madinah mengajarkan pelaksanaan politik pemerintahan yang tidak kaku. Efek positifnya terasa dengan dijunjungnya etika, moralitas, ikatan kepercayaan, dan rasa kasih sayang.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Piagam Madinah juga mampu melindungi dan mengatur perikehidupan bernegara yang multi-etnis dan berbeda-beda agama. Hal ini menjadi bukti telah terjalankannya iklim demokrastis dan keadilan.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<strong style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Pembangunan Politik</strong><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Pembangunan politik membutuhkan harmoni sosial serta harmoni antara rakyat dan pemimpin. Harmonisasi tersebut merupakan kunci dalam optimalisasi penyelenggaraan program pemerintah. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Imam Al-Gazali menyatakan: "</span><em style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Dunia adalah ladang akhirat. Agama tidak akan sempurna kecuali dengan adanya dunia. Kekuasaan dan agama tidak mungkin dipisahkan. Agama adalah tiang, penguasa adalah penjaga. Bangunan tanpa tiang akan roboh dan apa yang tidak dijaga akan hilang. Keteraturan dan keseimbangan akan terwujud kecuali dengan penguasa</em><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">."</span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Iklim demokrasi Indonesia pascareformasi telah terbuka lebar. Bahkan kadang terkesan berjalan tanpa kendali dan kebablasan. Atas nama demokrasi dan HAM semua kritik bahkan perbuatan bebas dilakukan. Apapun itu, poin positif berupa ruang partisipasi yang terbuka penting dioptimalkan. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 16px;">Praktik politik yang memihak rakyat mesti terus diupayakan di tengah dominasi tingkah polah negatif oknum politisi dan pejabat. Hal ini tentu ini bukan karena politiknya yang kotor. Pendidikan politik guna memperbaiki kualitas demokrasi penting terus digalakkan bagi politisi, publik, dan lainnya. Substansi dan aplikasi Piagam Madinah dapat diadopsi konsepsinya guna membangun perpolitikan Indonesia yang berdasarkan Pancasila. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" />
<strong style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Ribut Lupiyanto</strong>Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-89904583296524228302017-05-31T09:10:00.001+07:002017-05-31T09:10:23.240+07:00Di antara keutamaan Nabi Muhammad Saw.ONE DAY ONE HADIST,<br />
Rabu, 06 Ramadhon 1438/31 Mei 2017<br />
<br />
<br />
٤٢٢٣ - حَدَّثَنِي الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى أَبُو صَالِحٍ حَدَّثَنَا هِقْلٌ يَعْنِي ابْنَ زِيَادٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو عَمَّارٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ<br />
4223. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih Telah menceritakan kepada kami Hiql yaitu Ibnu Ziyad dari Al Auza'i Telah menceritakan kepadaku Abu 'Ammar Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Farukh Telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat kelak, aku adalah orang yang muncul lebih dahulu dari kuburan, aku adalah orang yang paling dahulu memberi syafa'at, dan aku adalah orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa'at." (HR. Muslim)<br />
<br />
Pelajaran dari hadist<br />
1. Nabi Muhammad adalah sosok yg luar biasa. Dia adalah sayyid (pemimpin) manusia di Hari Kiamat<br />
2. Dibolehkan menggunakan lafadz sayyidina سيدنا untuk Nabi Muhammad. Di hadist Abdullah bin Syakhir jg disebutkan<br />
حديث عبد الله بن الشخير أنه قال :<br />
<br />
( انطَلَقتُ فِي وَفدِ بَنِي عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقُلنَا : أَنتَ سَيِّدُنَا . فَقَالَ : السَّيِّدُ اللَّهُ . قُلنَا : وَأَفضَلُنَا فَضلًا ، وَأَعظَمُنَا طَوْلًا ( أَي شَرَفًا وَغِنًى ) . فَقَالَ : قُولُوا بِقَولِكُم أَو بَعضِ قَولِكُم ، وَلَا يَسْتَجْرِيَنَّكُمُ الشَّيطَانُ )<br />
<br />
رواه أبو داود (4806)<br />
<br />
Aku pergi bersama utusan Bani Amir menuju rasulullah. Kemudian kami berkata: "kamu adalah sayyiduna". Rasulullah menjawab: Assayyid adalah Allaoh. Kami berkata lagi: "kamu adalah org yg paling agung dan paling mulia dari kami. Rasul menjawab:"katakanlah dg ucapakan kalian atau ucapan sebagian kalian (sayyid/sayyidina), asalkan setan tidak menjerumuskan kalian. (HR. Abu Daud). Nabi tidak melarang jk kata sayyid jg digunakan kepada yg lain. Bahkan nabi mengatakan cucu beliau, Hasan bin Ali dg sayyid.<br />
د قال صلى الله عليه وسلم عن الحسن بن علي رضي الله عنه : ( إِنَّ ابنِي هَذَا سَيِّدٌ ) رواه البخاري (2704<br />
Sesungguhnya anak/cucu ku ini adalah seorang sayyid (pemimpin). Jadi untuk selain nabi saja, kata sayyid bisa digunakan apalagi tentunya utk nabi dan hal itu tdk menurunkan derajat nabi.<br />
Namun ada dalam keadaan tertentu tdk menggunakan kata sayyid. Seperti lafadz azan atau iqomah pada saat melafal kan أشهد أن محمدا رسول الله. Namun di waktu sholat di tahiyyat awal dan akhir terdapat perbedaan pendapat. Tp hal demikian tidak menyebabkan sholat itu batal.<br />
3.Nabi yg paling pertama dibangkitkan dari kubur<br />
4. Nabi Muhammad yg pertama diberikan utk menjadi pemberi syafaat dan yg pertama dibenarkan syafaatnya.<br />
<br />
Tema hadist berkaitan dg Alquran:<br />
<br />
1. Mencintai nabi dengan memperbanyak bersholawat dan mengerjakan sunnah2 nya bukti cinta kepada Nabi.<br />
<br />
{قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ} [آل عمران : 31]<br />
<br />
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Ali Imron: 31)<br />
2. Kata sayyid disebutkan terlebih dahulu dari kata nabi.<br />
{فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ الصَّالِحِينَ} [آل عمران : 39]<br />
<br />
<br />
( 38 ) Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".<br />
( 39 ) Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".<br />
<br />
Sayyid bisa jg artinya panutan, yg diikuti, dan pemimpin<br />
<br />
Wallahu 'alamRobi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-62452803169110555612017-01-24T21:46:00.002+07:002017-01-24T21:46:21.867+07:00Kuis Pendidikan Agama Islam<iframe name='proprofs' id='proprofs' width='450' height='615' frameborder=0 marginwidth=0 marginheight=0 src='https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtgxnzcymaqgkx&id=1817463&ew=430'></iframe><div style='font-size:10px; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; text-align:left;'><a href='https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtgxnzcymaqgkx' target='_blank' title='Soal PAI USBN 2017 - ProProfs'>Soal PAI USBN 2017 - ProProfs</a> » <a href='https://www.proprofs.com/quiz-school/' title='Testing Software by ProProfs' target='_blank' rel='nofollow'>Testing Software by ProProfs</a></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-41836403612322394052017-01-18T08:09:00.001+07:002017-01-18T08:09:47.424+07:00Kisi-Kisi USBN Pendidikan Agama Islam Tulis dan Praktek TP. 2016/2017Assalamu'alaikum,<br />
<br />
Kepada siswa/i Bapak kelas XII SMK Islam Hang Tuah Batam agar tetap mengupdate perkembangan untuk ujian sekolah berstandar nasional. Dan memahami kisi-kisi yang telah Bapak posting di edmodo.com.<br />
<br />
Wassalam,<br />
<br />
<br />Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-37413916909033059162015-05-05T09:37:00.002+07:002015-05-05T09:37:38.420+07:00Surga diliputi oleh sesuatu yg dibenci jiwa<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Dari Anas bin Malik<em>radhiyallahu’anhu</em> bahwasanya Rasulullah <em>shallallahu’alaihi wasallam </em>bersabda,</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px; text-align: right;">
<strong><span lang="AR-SA" style="direction: rtl; font-family: 'traditional arabic'; font-size: 15pt; line-height: 30px;">حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”</em>(HR. Muslim)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<strong></strong><strong>Mengenal kosa kata</strong><em><br /></em><em>Huffat</em>: Berasal dari kata <em></em><em>al-hafa</em>f (الحَفَاف) yang berarti sesuatu yang meliputi sesuatu yang lain yang berarti surga dan neraka itu diliputi sesuatu. Seseorang tidak akan memasuki surga dan neraka kecuali setelah melewati hijab terebut. Dalam riwayat Bukhari kata <em>huffat</em>diganti dengan kata <em>hujibat </em>(حُجِبَت<em> </em>) yang berarti tabir, hijab ataupun pembatas dan keduanya memiliki makna sama. Hal ini ditegaskan Ibnul Arabi sebagaimana dinukil Ibnu Hajar dalam <em>Fathul Baari.</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>Al-Jannah</em>: Kampung kenikmatan.<br /><em>Al-Makarih</em>: Perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) berupa ketaatan dan ketundukan terhadap aturan-aturan Allah<em> </em><em>Ta’ala</em>.<br /><em>An-Nar</em>: Kampung siksaan dan adzab.<em><br /></em><em>Asy-Syahawat</em>: Nafsu yang condong kepada kejelekan-kejelekan.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<strong></strong><strong>Penjelasan ulama tentang hadits ini</strong><br />Saudariku, semoga Allah merahmatimu. Agar lebih memahami makna hadits diatas alangkah baiknya kita simak penuturan Imam Nawawi<em>rahimahullah</em> berikut ini,<br /><em>“</em>Para ulama mengatakan,’Hadits ini mengandung kalimat-kalimat yang indah dengan cakupan makna yang luas serta kefasihan bahasa yang ada pada diri Rasulullah<em>shallallahu’alaihiwasallam</em>. Sehingga beliau membuat perumpamaan yang sangat baik dan tepat. Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa seseorang itu tidak akan masuk surga sehingga mengamalkan perkara-perkara yang dibenci jiwa, begitupula sebaliknya seseorang itu tidak akan masuk neraka sehingga ia mengamalkan perkara-perkara yang disenangi oleh syahwat. Demikian itu dikarenakan ada tabir yang menghiasi surga dan neraka berupa perkara-perkara yang dibenci ataupun yang disukai jiwa. Barangsiapa yang berhasil membuka tabir maka ia akan sampai kedalamnya. Tabir surga itu dibuka dengan amalan-amalan yang dibenci jiwa dan tabir neraka itu dibuka dengan amalan-amalan yang disenangi syahwat. Diantara amalan-amalan yang dibenci jiwa seperti halnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah <em>Ta’ala</em> serta menekuninya, bersabar disaat berat menjalankannya, menahan amarah, memaafkan orang lain, berlaku lemah lembut, bershadaqah, berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat salah, bersabar untuk tidak memperturutkan hawa nafsu dan yang lainnya. Sementara perkara yang menghiasi neraka adalah perkara-perkara yang disukai syahwat yang jelas keharamannya seperti minum khamr, berzina, memandang wanita yang bukan mahramnya (tanpa hajat), menggunjing, bermain musik dan yang lainnya. Adapun <em>syahwat</em>(baca:keinginan) yang mubah maka tidak termasuk dalam hal ini. Namun makruh hukumnya bila berlebih-lebihan karena dikhawatirkan akan menjerumuskan pada perkara-perkara haram, setidaknya hatinya menjadi kering atau melalaikan hati untuk melakukan ketaatan bahkan bisa jadi hatinya menjadi condong kepada gemerlapnya dunia.”(<em>Syarhun Nawawi ‘ala Muslim,</em>Asy-Syamilah).</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Ibnu Hajar <em>rahimahullah</em> dalam Fathul Baari berkata,<br />“Yang dimaksud dengan <em>al-makarih</em>(perkara-perkara yang dibenci jiwa) adalah perkara-perkara yang dibebankan kepada seorang hamba baik berupa perintah ataupun larangan dimana ia dituntut bersungguh-sungguh mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan tersebut. Seperti bersungguh sungguh mengerjakan ibadah serta berusaha menjaganya dan menjauhi perbuatan dan perkataan yang dilarang Allah <em>Ta’ala</em>. Penggunaan kata <em>al-makarih</em> disini disebabkan karena kesulitan dan kesukaran yang ditemui seorang hamba dalam menjalankan perintah dan meninggalkan larangan. Adapun yang dimaksud syahwat disini adalah perkara-perkara yang dilakukan untuk menikmati lezatnya dunia sementara syariat melarangnya. Baik karena perbuatan tersebut haram dikerjakan maupun perbuatan yang membuat pelakunya meninggalkan hal yang dianjurkan. Seakan akan Nabi <em>shallallahu’alaihi wasallam</em>mengatakan seseorang tidaklah sampai ke surga kecuali setelah melakukan amalan yang dirasa begitu sulit dan berat. Dan sebaliknya seseorang tidak akan sampai ke neraka kecuali setelah menuruti keinginan nafsunya. Surga dan nereka dihijabi oleh dua perkara tersebut, barangsiapa membukanya maka ia sampai kedalamnya. Meskipun dalam hadits tersebut menggunakan kalimat <em>khabar</em>(berita) akan tetapi maksudnya adalah larangan.”(<em>Fathul Baari</em>18/317, Asy-Syamilah)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<strong></strong><strong>Hiasai harimu dengan hadist ini !</strong><br />Syaikh Abdurrazzaq <em>hafidzahullah</em>memberikan contoh kepada kita bagaimana cara mengaplikasikan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari, beliau berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
“Kunasehatkan bagi diriku sendiri dan saudaraku sekalian. Jika engkau mendengar adzan telah dikumandangkan <em>‘hayya alash shalah hayya ‘alal falah’</em> namun jiwamu merasa benci melaksanakannya, mengulur-ulur waktu dan merasa malas. Ingatkan dirimu tentang hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Jika kewajiban membayar zakat telah tiba dan jiwamu merasa malas mengeluarkannya serta membagikannya kepada fakir miskin maka ingatkan dirimu dengan hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Jika waktu puasa telah tiba sementara jiwamu merasa enggan menunaikannya, ingatkan dirimu degan hadits ini. Sungguh surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Begitu juga ketika jiwamu merasa malas untuk berbakti kepada orang tua, enggan berbuat baik kepada keduanya dan merasa berat memenuhi hak-haknya, ingatkan dirimu dengan hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa”.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Beliau <em>hafidzahullah</em> juga berkata, “Sebaliknya ketika jiwamu condong kepada perbuatan-perbuatan keji,zina dan perbuatan haram maka ingatkan dirimu bahwa neraka itu diiputi perkara-perkara yang disenangi syahwat. Ingatkan pula jika sekarang engkau lakukan perbuatan ini maka kelak engkau akan masuk neraka.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Jika jiwamu tergoda dengan perbuatan riba, maka ingatkan dirimu bahwa Allah dan rasulNya telah mengharamkannnya dan pelakunya kelak akan masuk neraka.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Begitu juga ketika jiwamu sedang ketagihan minum minuman keras dan minuman haram lainnya maka ingatkan dirimu bahwa neraka itu diliputi perkara-perkara yang disenangi syahwat.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Ketika jiwamu merasa rindu mendengarkan musik, lagu-lagu dan nyanyian-nyanyian yang telah Allah haramkan atau ketika kedua matamu mulai condong melihat sesuatu yang Allah haramkan berupa vcd-vcd porno, gambar-gambar porno dan pemandangan haram lainnya maka ingatkan dirimu bahwa neraka itu diliputi perkara-perkara yang disenangi syahwat</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Jika engkau selalu menerapkan hadits ini dalam sendi-sendi kehidupanmu dan berusaha menghadirkannya setiap saat maka dengan ijin Allah engkau akan bisa menjauhi perbuatan haram dan memudahkanmu menjalankan ketaatan kepadaNya.”(Muhadharah Syaikh Abdurrazzaq <em>hafidzahullah</em>)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<strong></strong><strong>Ingatlah, jiwa manusia itu condong pada kejelekan</strong><br />Allah <em>Ta’ala</em> berfirman,</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px; text-align: right;">
<span lang="AR-SA" style="direction: rtl; font-family: 'traditional arabic'; font-size: 15pt; line-height: 30px;"><br />إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي</span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>“Sesungguhnya jiwa (manusia) itu menyuruh pada kejelekan kecuali jiwa yang dirahmati Tuhanku.”</em> (QS. Yusuf: 53)<br />Ath-Thabari berkata tentang ayat ini, “Jiwa yang dimaksudkan adalah jiwa para hamba, ia senantiasa memerintahkan pada perkara-perkara yang disenangi nafsu. Sementara hawa nafsu itu jauh dari keridhaan Allah <em>Ta’ala</em>.”(<em>Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an</em>, Asy-Syamilah)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Saudariku, perhatikanlah nasehat Ibnul Jauzi <em>rahimahullah</em> berikut,<br />“Ketahuilah, semoga Allah mamberikan taufiq kepadamu. Sesungguhnya watak dasar jiwa manusia itu cinta kepada hawa nafsunya. Telah berlalu penjelasan tentang begitu dasyatnya bahaya hawa nafsu, sehingga untuk menghadapinya engkau membutuhkan kesungguhan dan pertentangan dalam diri jiwamu. Ketika engkau tidak mecegah keinginan hawa nafsumu maka pemikiran-pemikiran sesat (kejelekan-kejelekan) itu akan menyerang sehingga tercapailah keinginan hawa nafsumu.” (<em>Dzammul Hawa</em>, hal.36, Asy-Syamilah)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<strong></strong><strong></strong><strong>Hadits penjelas</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Dari Abu Hurairah <em>radhiyallahu’anhu</em>bahwasanya Rasulullah<em>shallallahu’alaihiwassalam</em> bersabda,<br /><em>“Ketika surga dan neraka diciptakan, Allah </em><em>Ta’ala mengutus Jibril ‘alaihissalam pergi ke surga seraya berfirman, ‘Lihatlah ia dan perhatikanlah segala sesuatu yang Aku sediakan bagi penduduknya kelak!”</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Nabi <em>shallallahu’alaihi wasallam</em>melanjutkan,<em> </em><em>“Jibril pun mendatangi, melihat dan memperhatikan segala nikmat yang Allah sediakan bagi penduduk surga. Kemudian Jibril kembali kepada Allah seraya berkata, ‘Demi kemuliaanMu, tidak ada seorangpun yang mendengar tentang berita surga kecuali ingin memasukinya’.</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>Kemudian Allah memerintahkan surga sehingga ia diliputi perkara-perkara yang dibenci (jiwa). Lalu Allah </em><em>Ta’ala memerintahkan Jibril, ‘Kembalilah kepadanya dan lihatlah segala sesuatu yang Aku sediakan bagi penduduk surga!’ Maka Jibrilpun kembali ke surga dan ia temui bahwasanya surga telah diliputi dengan perkara-perkara yang dibenci oleh jiwa manusia. Kemudian Jibril menadatangi Allah</em><em>Ta’ala seraya berkata, ‘Demi kemuliaanMu sungguh aku khawatir tidak ada seorangpun yang bisa memasukinya!’</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>Lalu Allah memerintahkan,’Pergilah ke neraka, lihatlah dan perhatikanlah siksaan yang Aku sediakan bagi penghuninya kelak!’ Maka ketika dineraka terdapat api yang menyala-nyala dan bertumpuk-tumpuk , Jibril kembali kepada Allah </em><em>Ta’ala dan berkata, ‘Demi kemuliaanMu tidak ada seorangpun yang ingin memasukinya.’ Kemudian Allah</em><em>Ta’ala memerintahkan agar neraka dipenuhi dengan perkara-perkara yang disukai syahwat. Allah </em><em>Ta’ala berfirman, ‘Kembalilah padanya!’ Jibrilpun kembali ke neraka dan berkata, ‘Demi kemuliaanMu, aku khawatir tidak ada seorangpun dari hambaMu yang bisa selamat dari siksaan neraka.” </em>(HR. Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih” . Begitupula Syaikh Al-Albani menilai hadits ini hasan shahih.(<em>Sunan At-Tirmidzi</em>, Asy-Syamilah)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Saudariku, akhirnya kami hanya bisa berdoa semoga kita semua dimasukkan Allah <em>Ta’ala</em> menjadi golongan penghuni surgaNya yang tertinggi dan dijauhkan dari segala jalan yang mengantarkan kita ke nerakaNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px; text-align: right;">
<strong><span lang="AR-SA" style="direction: rtl; font-family: 'traditional arabic'; font-size: 15pt; line-height: 30px;"><br />اَللّهُمَّ إِنِّى أَ سْئَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَ عَملٍ وَ أَعُوْ ذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَ عَمَلٍ</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
“<em>Ya Allah…aku memohon kepadamu surga dan segala sesuatu yang bisa mendekatkanku dengannya baik berupa perkataan ataupun perbuatan. Dan aku berlindung kepadamu dari siksaan neraka dan segala sesuatu yang bisa mendekatkanku dengannya baik berupa perkataan ataupun perbuatan.</em>” (Musnad Imam Ahmad)</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>Washallahu’ala nabiyyina Muhammadin wa’ala alihi washahbihi wasallam</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Penulis : Ummu Fatimah Umi Farikhah</div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
Murojaah : Ust. Aris Munandar<em>hafidzahullah</em></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px;">
<em>Maraji</em>‘ :<br /><em>Dzammul Hawa</em>, Ibnul Jauzi, Maktabah Asy-Syamilah<br /><em>Fathul Baari,</em> Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Maktabah Asy-Syamilah<br /><em>Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an</em>, Imam Al-Qurthubi, Maktabah Asy-Syamilah<br /><em>Muhadharah </em>Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, www.radiorodja.com<br /><em>Sunan At-Tirmidzi,</em> Abu ‘Isa Imam At-Tirmidzi, Maktabah Asy-Syamilah<br /><em>Syarhun Nawawi ‘Ala Muslim</em>, Imam Nawawi, Maktabah Asy-Syamilah</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-74333960918826691182015-05-03T11:44:00.001+07:002015-05-03T11:44:14.430+07:00Melihat wanita cantik menajamkan mata, benarkah?<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Assalamualaikum ustadz,</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
ada hadist yang mengatakan bhw menandang wanita cantik bisa menajamkan mata. Bagaimana kedudukan hadist tersebut ustadz?. Padahal islam menyuruh kita utk menjaga pandangan. Mohon disebutkan redaksi dan derajat hadistnya ustadz. Syukran</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Joni di Batam</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Waalaikum salam akhi Joni,</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Mungkin ada sebagian orang yang berkeyakinan dianjurkan memandang wanita cantik dan meyakini ada keutamaan melakukannya. Karena terdapat sebuah hadits, yang diriwayatkan jalan Ahmad bin Al Husain ia berkata, Ibrahim bin Habib bin Salam Al Makki menuturkan kepada kami, Ibnu Abi Fudaik menuturkan kepada kami, Ja’far bin Muhammad menuturkan kepada kami, dari ayahnya dari Jabir <em>radhiallahu’anhu</em>secara marfu’,</div>
<div class="arab" data-mce-style="font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; text-align: right; margin-bottom: 15px;" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;">
النظرُ إلى وجهِ المرأةِ الحَسْناءِ والخُضْرَةِ يَزِيدُ في البَصَرِ</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
“<em>Memandang wajah wanita cantik dan benda yang hijau-hijau akan menambah ketajaman penglihatan</em>” (HR. Abu Nu’aim dalam <em>Al Hilyah</em><span class="color-ae8422">3/234</span>).</div>
<h4 data-mce-style="font-family: 'Open Sans', arial, helvetica; font-weight: 300; color: #424242; font-size: 1.4em; margin: 1.33em 0px;" style="color: #424242; font-family: 'Open Sans', arial, helvetica; font-size: 1.4em; font-weight: 300; margin: 1.33em 0px;">
<span data-mce-style="color: #ff0000;" style="color: red;">Derajat hadits</span></h4>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Abu Nu’aim berkata: “hadits gharib dari Ja’far. Ibnu Abi Fudaik bersendirian periwayatannya dari Ja’far”. Ash Shaghani mengatakan: “maudhu’ (palsu)”. Adz Dzahabi mengatakan: “hadits ini batil”. As Suyuthi berkata: “lemah”.</div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Ibnul Qayyim mengatakan: “hadits ini dan semisalnya dibuat-buat oleh kaum zindiq”. Terdapat beberapa lafadz lain dari hadits ini yang semuanya lemah atau palsu. Al Albani berkata: “tidak bertentangan antara dua pendapat yang ada (dhaif dan palsu), karena hadits ini dhaif secara sanad dan palsu secara matan dengan telah kami bawakan beberapa contoh lainnya”.<br /><span class="color-ae8422"><br /></span></div>
<div data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Sumber:</div>
<ul data-mce-style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;" style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<li>Dorar.net</li>
<li>Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah</li>
</ul>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-27999014026208898762015-04-30T17:13:00.003+07:002015-04-30T17:13:44.824+07:00Pandangan mata dalam shalat<h4 class="heading-font" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Helvetica; font-size: 18px; font-weight: normal; line-height: 1em; list-style: none; margin: 25px 0px 10px; outline: none; padding: 0px;">
Assalamualaikum,</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
bagaimanakah pandangan mata yg dianggap benar ketika melaksanakan shalat. Karena banyak orang, termasuk saya di saat sholat mata selalu bergerak. Kadang ke atas, ke bawah, bahkan ke samping. Apakah ini mempengaruhi kualitas sholat itu sendiri ustadz. Syukran mhn dijawab</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Waalaikum salam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
ada beberapa hal yang hrs diperhatikan ketika melaksanakan shalat sehingga shalat menjadi khusu’ dan berkualitas. Di antaranya adalah:</div>
<h4 class="heading-font" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Helvetica; font-size: 18px; font-weight: normal; line-height: 1em; list-style: none; margin: 25px 0px 10px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bersedekap adalah sunnah shalat</span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Di antara sunnah shalat adalah tangan bersedekap di atas dada. Wa`il bin Hujr<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyallahu’anhu </i>meriwayatkan tentang disyari’atkannya sedekap bagi orang yang menunaikan shalat,</div>
<div class="arab" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
صليت مع رسول الله صلى الله عليه و سلم و وضع يده اليمنى على يده اليسرى على صدره</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Saya shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, di atas dada beliau”. </i>(Hadits shahih, Al-Irwa` 352 dan Shahih Ibnu Khuzaimah 1/243/479).</div>
<h4 class="heading-font" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Helvetica; font-size: 18px; font-weight: normal; line-height: 1em; list-style: none; margin: 25px 0px 10px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bersedekap di atas dada cerminan kekhusyu’an</span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Al-Hafidz Ibnu Hajar <i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahullah</i>menyebutkan dalam kitabnya Fathul Bari,</div>
<div class="arab" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
قال العلماء : الحكمة في هذه الهيئة أنه صفة السائل الذليل ، وهو أمنع من العبث وأقرب إلى الخشوع ، وكأن البخاري لحظ ذلك فعقبه بباب الخشوع</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
“Para ulama berkata bahwa hikmah dari sikap (bersedekapnya tangan) ini adalah sikap seorang hamba yang memohon (kepada Allah dengan memelas) lagi merendahkan diri. Dan sikap tangan seperti itu merupakan sikap yang paling menghalangi seseorang dari perbuatan sia-sia (dalam shalat) serta lebih dekat dengan kekhusyu’an. Dan Imam Al-Bukhari seolah-olah memperhatikan makna ini, lalu (setelah menyebutkan hadits ini) langsung mengiringinya dengan “Bab Khusyuk (dalam shalat)<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">” </i>(Fathul Bari 2/261, Hadits no. 740).</div>
<h4 class="heading-font" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Helvetica; font-size: 18px; font-weight: normal; line-height: 1em; list-style: none; margin: 25px 0px 10px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pandangan mata ke bawah</span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Rasulullah<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>bersabda,</div>
<div class="arab" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
كان صلى الله عليه و سلم إذا صلى طأطأ رأسه و رمى ببصره نحو الأرض</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika shalat menundukkan kepala beliau dan mengarahkan pandangannya ke tanah”</i>(HR. Al-Hakim, beliau mengatakan shahih sesuai syarat Imam Muslim, disepakati oleh Adz Dzahabi dan Al-Albani).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa khusyuk adalah ruh dan maksud shalat, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh As-Sa’di <i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahullah, “</i>Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya, sehingga hilang was-was (bisikan syaitan) dan berbagai pikiran yang jelek. Inilah ruh dan maksud shalat<i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">” </i>(<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tafsir As-Sa’</em>di, hal. 637).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dengan demikian, profil orang yang khusyuk dalam shalatnya adalah ketika ia <b style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">khusyuk hatinya</b>, yaitu kehadiran hati seseorang yang sedang menunaikan shalat secara totalitas menghadap Allah <i style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ta’ala</i> dan<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> khusyuk badannya, </b>berupa ketenangan gerakan dalam shalat, beradab dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan dzikir dan do’a, ketundukan pandangan ke arah tempat sujud, tidak menoleh ke atas atau ke samping, semua anggota tubuh sesuai posisinya masing-masing dalam setiap gerakan shalat dengan tepat dan tidak disibukkan dengan gerakan yang sia-sia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Oleh karena itulah, bersedekap di atas dada dan pandangan mata ke arah bawah hakikatnya cermin kekhusyukan seseorang. Kedua sikap tangan dan pandangan mata tersebut menghalangi seseorang dari gerakan sia-sia pada tangan dan mata, dan inilah kekhusyukan badan sebagai buah kekhusyukan yang ada dalam hati.</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-40887289696168754932015-04-29T22:00:00.000+07:002015-04-29T22:00:15.933+07:00Bagaimana memahami takdir<br />
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Takdir memiliki <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">empat tingkatan</b>, dan tidak sah keimanan seseorang kecuali dengan mengimani seluruh tingkatan ini, keempat tingkatan ini adalah;</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Yang <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pertama</b> adalah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al</b> </em><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ilmu</em>. </b>Yaitu dengan meyakini bahwa Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> maha mengetahui segala sesuatu, baik yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, ataupun yang akan terjadi. Bahkan Allah mengetahui sesuatu yang tidak terjadi, dan bagaimana jika itu terjadi. Sebagaimana juga Dia maha tahu tentang ciptaannya sebelum Dia menciptakan mereka, dan Allah mengetahui rizki, ajal, serta amalan mereka.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Dalil akan hal ini sangatlah banyak, diantaranya firman Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala </i>(yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh</i>” (Qs. Saba: 3).</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Yang <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kedua</b> adalah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al</b> <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kitabah</b></em> (penulisan). Yaitu dengan meyakini bahwa segala sesuatu sudah ditulis oleh Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> di<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lauhul</i> <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mahfudz</i>. Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)</i>.” (Qs. Yasin: 12) Rasulullah<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘Alaihi Wasallam</i> bersabda, “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Allah telah menulis semua takdir makhluknya 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi</i>”<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote2sym" name="sdfootnote2anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">2</sup></a></div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Yang <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ketiga </b>adalah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al Masyi’ah</b></em> (kehendak), bahwa semua yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak Allah ta’ala. Apa yang Dia kehendaki pasti akan terjadi, dan sebaliknya, apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi. Tidak ada sesuatu yang terjadi, melainkan kehendak Allah<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</em>. Allah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</em> berfirman (yang artinya),<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya urusan Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “jadilah!” maka terjadilah</i>” (Qs. As Shaffat: 82.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Dan yang terakhir atau yang <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">keempat</b> adalah<b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al Kholqu</b> (penciptaan). Bahwa segala sesatu selain Allah adalah makhluk, ciptaan Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>, Allah lah yang menciptakan mereka dari ketiadaan. Termasuk perbuatan manusia, merupakan ciptaan Allah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</em>. Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan Allah menciptakan kalian serta apa yang kalian kerjakan” </i>(Qs. As Shaffat: 96).</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Sebagai contoh, ketika si fulan setiap harinya rajin sholat di masjid, Allah dengan ilmunya telah <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mengetahui</b> bahwa si fulan akan melakukan perbuatan tersebut. Kemudian Allah <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menuliskan</b> perbuatan si fulan tersebut di <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">lauhul mahfudz</em>, dan Allah pun<b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menghendaki</b> perbuatan tersebut, sehingga kemudian <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menciptakannya</b>, dengan terjadinya perbuatan tersebut. Begitu juga dengan seorang pencuri, Allah telah<b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mengetahui</b> bahwa si fulan akan mencuri, kemudian <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menuliskannya</b> di <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">lauhul mahfudz</em>, kemudian Allah <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menghendaki</b> terjadinya pencurian oleh si fulan, maka Allah<b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menciptakan</b> perbuatan si fulan tersebut, dengan terjadinya pencurian.</div>
<h4 align="JUSTIFY" class="heading-font" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; letter-spacing: -1px; line-height: 20.7999992370605px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px;">
<span style="border: 0px; color: red; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penetapan takdir</b></span><a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote3sym" name="sdfootnote3anc" style="border: 0px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">3</sup></a></h4>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa Allah telah menuliskan takdir di lauhul mahfudz lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Namun Al Qur’an dan As Sunnah menunjukan bahwa ada penetapan takdir dalam waktu yang lain. Yaitu ketika seseorang masih berada di rahim ibunya, yang ini terjadi sekali seumur hidup. Kemudian takdir tahunan yang ditetapkan setaun sekali pada malam lailatul Qodar, dan takdir harian yang tetapkan setiap hari.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Mengenai penulisan <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">takdir ketika di rahim</b>ditunjukan oleh hadits ibnu Mas’ud, Rasulullah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shallallahu ‘Alaihi Wasallam</i>bersabda, “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya</i>.”<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote4sym" name="sdfootnote4anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">4</sup></a></div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Adapun <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">takdir yang bersifat tahunan</b>, Allah<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi</i><a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote5sym" name="sdfootnote5anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">5</sup></a><i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” </i>(Qs. Ad Dukhon: 3-4). Ibnu katsir <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahullah</i> berkata, “yaitu pada malam lailatul Qodar diputuskan dari lauhul mahfudz untuk dituliskan peristiwa yang akan terjadi selama satu tahun berkaitan dengan ajal, rizki dan lainnya dalam tahun itu”<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote6sym" name="sdfootnote6anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">6</sup></a></div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Mengenai <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">takdir yang bersifat harian</b>, Allah<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">setiap waktu Dia berada dalam kesibukan</i>” (Qs. Ar Rahman: 29). Para ulama menafsirkan ayat ini, “kesibukan Nya adalah memuliakan dan menghinakan, mengangkat dan merendahkan, memberi dan menahan, mengayakan dan memisikinkan, menghidupkan dan mematikan dan sebagainya”<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote7sym" name="sdfootnote7anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">7</sup></a></div>
<h4 align="JUSTIFY" class="heading-font" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; letter-spacing: -1px; line-height: 20.7999992370605px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px;">
<span style="border: 0px; color: red; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kewajiban kita terhadap takdir Allah</b></span></h4>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Wajib bagi manusia untuk mengimani takdir Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>, dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan Nya. Maka seorang Muslim, jika dia berbuat baik, dia memuji Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>. Jika dia berbuat dosa, dia akan beristighfar, bertaubat kepada Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>, tidak kemudian terus menerus berbuat dosa dengan alasan takdir. Karena Nabi Adam<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alaihis Salam</i>, ketika berdosa dia bertaubat, maka Allah mengampuni dosanya dan memberinya petunjuk. Akan tetapi lihatlah iblis! Dia berdosa, tapi tidak mau bertaubat, justru berdalil dengan takdir, maka iblis pun dilaknat oleh Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>. Maka barang siapa yang bertaubat, dia mengikuti kakeknya, Adam <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alaihis Salam</i>, dan siapa yang terus terusan berdosa dengan alasan takdir, dia mengikuti musuhnya, Iblis <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">La’natullah ‘Alaih</i>.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Kemudian, seorang Muslim juga harus berusaha untuk kebaikan duniawinya, dengan bekerja, berusaha, mencari nafkah untuk keluarga dan sebagainya. Tidak berpangku tangan dengan alasan takdir. Jika ternyata hasil usahanya sukses, maka dia bersyukur kepada Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala.</i> Tapi jika ternyata gagal, maka dia meyakini bahwa itu merupakan kehendak Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>, dan apa yang menimpanya sudah ditakdirkan oleh Allah untuknya, tentunya dengan berbaik sangka kepada Allah, bahwa itu adalah yang terbaik baginya. Karena Allah lebih mengetahui yang terbaik buat hamba-hambanya. Tidak ada kehendak Allah kecuali mengandung hikmah yang Allah ketahui dengan ilmu Nya.</div>
<h4 align="JUSTIFY" class="heading-font" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Lato, sans-serif; font-size: 16px; letter-spacing: -1px; line-height: 20.7999992370605px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px;">
<span style="border: 0px; color: red; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penyimpangan dalam masalah takdir</b></span></h4>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Ada dua kelompok yang salah memahami takdir<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote8sym" name="sdfootnote8anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">8</sup></a>:</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
<b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yang</b> <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pertama</b> mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hambanya. Seorang manusia secara mutlak bebas melakukan perbuatannya tanpa campur tangan Allah, kelompok ini dinamakan dengan Qodariyah.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Adapun <b style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">yang kedua</b>, adalah kelompok yang mengatakan Allah menakdirkan segala sesuatu, akan tetapi manusia tidak punya pilihan atas perbuatannya, manusia dipaksa untuk melakukan perbuatkannya, seperti robot yang diatur oleh remot. Kelompok ini dinamakan dengan Jabariyah.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Adapun keyakinan yang benar adalah, bahwa Allah menghendaki segala sesuatu, termasuk perbuatan manusia<a class="sdfootnoteanc" href="http://m.muslim.or.id/aqidah/beriman-kepada-takdir-allah-2.html#sdfootnote9sym" name="sdfootnote9anc" style="border-bottom-style: dotted; border-width: 0px 0px 1px; color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><sup style="border: 0px; font-size: 8px; font-variant: small-caps; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">9</sup></a>, Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.</i>” (Qs. Al Qoshos: 68). Akan tetapi meskipun begitu, hal ini tidak menafikan bahwa manusia juga diberi otak untuk berpikir, diberikan kebebasan memilih, tidak dipaksa atas perbuatannya, Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>berfirman (yang artinya)<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, “Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya</i>” (Qs. An Naba: 39), juga firman Allah, <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka…</i>” (Qs. Al Kahfi: 29).</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Bahkan Allah telah menunjukan jalan kepada manusia, mengutus para Rosul, menurunkan kitab, menyuruh untuk berbuat kebaikan, dan melarang dari perbuatan dosa dan maksiat. Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), “<i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan</i>” (Qs. Al Balad: 10), maksudnya jalan kebenaran dan jalan kesesatan.</div>
<div align="JUSTIFY" style="background-color: white; color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26.3999996185303px;">
Kitapun merasakan dengan yakin, bahwa kita tidak dipaksa dalam beramal, kita bebas melakukan perbuatan yang kita inginkan, tidak ada yang memaksa kita, meskipun kehendak kita juga terjadi atas kehendak Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i>. Allah <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’ala</i> berfirman (yang artinya), <i style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki untuk menempuh jalan yang lurus, Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam</i>” (Qs. At Takwir: 28-29).</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-70253294935822448762015-04-28T20:39:00.002+07:002015-04-28T20:39:58.311+07:00Iman tidak cukup diyakiniSeorang wanita bertanya kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, “apakah iman itu cukup dengan keyakinan hati? Karena terkadang ada seorang Muslim yang jauh dari shalat, puasa dan zakat“. Syaikh menjelaskan:<br />
<br />
Iman tidak cukup dengan keyakinan hati tanpa melaksanakan shalat dan kewajiban yang lain. Bahkan wajib bagi seseorang untuk mengimani dalam hatinya bahwa Allah itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan mengimani bahwa Ia adalah Rabb-nya dan penciptanya, dan wajib baginya untuk menujukan semua jenis ibadah hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dan beriman kepada Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwasanya ia adalah Rasulullah untuk seluruh jin dan manusia. Semua ini wajib diimani karena ini adalah landasan agama. Dan juga wajib bagi setiap mukallaf untuk mengimani setiap kabar dari Allah dan Rasul-Nya. Wajib juga mengimani surga, neraka, shirat, mizan dan semua hal yang terdapat dalilnya dari Al Qur’an Al Karim dan As Sunnah yang shahih dan suci.<br />
<br />
Disamping semua ini, wajib juga untuk mengucapkan dua kalimat syahadat laa ilaaha illallah muhammad rasulullah. Juga wajib untuk menunaikan shalat dan semua kewajiban dalam agama. Apabila shalat ditunaikan maka, ia telah menunaikan apa yang diwajibkan dalam agama. Namun jika tidak shalat, maka kafir. Karena meninggalkan shalat adalah kekafiran. Adapun zakat, puasa, haji dan kewajiban lainnya selama masih meyakini bahwa hukumnya wajib namun ketika melalaikan hal-hal ini seseorang tidak dikafirkan. Namun ia adalah pelaku maksiat, dan imannya lemah serta kurang. Karena iman itu naik dan turun. Menurut ahlussunnah wal jama’ah, iman itu naik dengan dengan ketaatan dan amalan shalih, dan turun dengan maksiat.<br />
<br />
Khusus shalat, jika ditinggalkan maka kafir menurut mayoritas ulama, walaupun orang yang meninggalkan shalat itu tidak mengingkari wajibnya shalat. Inilah pendapat yang tepat diantara khilaf yang ada di antara para ulama. Maka shalat itu tidak sebagaimana ibadah-ibadah yang lain seperti zakat, puasa, haji dan yang lainnya. Yang jika meninggalkannya, tidaklah kufur akbar, menurut pendapat yang shahih. Namun dengan meninggalkannya, iman menurun dan lemah dan termasuk dosa besar. Meninggalkan zakat itu dosa besar, meninggalkan puasa dosa besar, meninggalkan haji ketika mampu juga dosa besar, namun tidak kufur akbar selama masih meyakini bahwa zakat itu benar wajib, puasa itu benar wajib, haji itu benar wajib bagi yang mampu. Ia tidak mendustakan dan mengingkari kewajiban itu semua, walaupun telah melalaikannya, maka tidak menjadi kafir, menurut pendapat yang shahih.<br />
<br />
Adapun shalat, jika ditinggalkan menjadi kafir menurut pendapat yang shahih dari khilaf ulama yang ada. Walaupun tidak mengingkari wajibnya shalat, sebagaimana sudah kami jelaskan. Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan demikian. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:<br />
<br />
بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة<br />
<br />
“batas antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat” (HR. Muslim 82, At Tirmidzi 2620, Abu Daud 4678, Ibnu Majah 1078, Ahmad 3/389, Ad Darimi 1233)<br />
<br />
dan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:<br />
<br />
العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر<br />
<br />
“perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkannya maka kafir”<br />
(HR. Tirmidzi 2621, An Nasa-i 463, Ibnu Majah 1079, Ahmad 5/346)<br />
<br />
Nas-alullah al alfiyah was salamah.<br />
<br />
Sumber: Fatawa Nurun ‘alad Darbi Syaikh Ibnu Baz yang dihimpun Syaikh Ath Thayyar, 1/33, Asy Syamilah<br />
<br />
—Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-87275651283429301092015-04-22T15:01:00.002+07:002015-04-22T15:01:21.588+07:00Hukum mengumumkan kematian via mic dan media<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Assalamualaikum ustadz,</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
apakah benar mengumumkan kematian di mikropon masjid, atau menyebarkan di media. Apalagi zaman sekarang banyak tradisi itu terjadi?</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Waalaikum salam,</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
untuk menjawab pertanyaan di atas. Kami paparkan berikut ini pertanyaan dan jawaban yg senada dg di atas.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
هل يجوز النعي بمكبرات الصوت</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Bolehkan Mengumumkan Kematian dengan Pengeras Suara?</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
السؤال:عندنا في الغرب الجزائري يعلن عن موت أحدنا من خلال تعليق مكبر الصوت على سيارة والتجوال ما بين طرق المنطقة،معلنين عن الشخص الذي توفاه الله ومكان الاجتماع للصلاة عليه ومكان دفنه وحسب،فهل هذا يدخل في النعي المنهي عنه علما أنه لا تذكر محاسنه عند الإعلان؟.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Pertanyaan, “Kami di sisi barat Aljazair memiliki kebiasaan mengumumkan kematian dengan menggunakan pengeras suara yang diletakkan di mobil lalu mobil berputar-putar di berbagai jalan di daerah kami sambil mengumumkan nama orang yang meninggal dunia, tempat pelaksanaan shalat jenazah untuk orang tersebut dan tempat pemakamannya. Itu saja yang diumumkan. Apakah perbuatan ini termasuk mengumumkan kematian yang terlarang? Perlu diketahui bahwa pada saat itu tidak ada pujian-pujian untuk mayit”</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
الجواب: النعي هو الإخبار بموت شخص، وقد ثبت عن حذيفة بن اليمان رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن النعي» رواه أحمد (23270)، والترمذي (986) وحسّنه، ووافقه الألباني.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Jawaban Syaikh Abu Said al Jazairi, “An Na’yu adalah mengumumkan kematian seseorang. Terdapat hadits sahih dari Hudzaifah bin al Yaman bahwa Nabi melarang anna’yu. HR Ahmad dan Tirmidzi, dinilai hasan oleh Tirmidzi dan al Albani.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
وما يفعله أهل بلدك هو موجود في كثير من البلاد، وهُو النّعي الذي يكون على رؤوس المنابر وفي الأسواق والتجمّعات، كما كان يفعل أهل الجاهلية،</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Perbuatan penduduk negerimu itu ada di banyak daerah. Itulah mengumumkan kematian di menara masjid, di tengah-tengah pasar dan perkumpulan banyak orang. Ini sama persis dengan kelakuan orang-orang jahiliah.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
أما النعيُ من أجل مقصد شرعي ليسمع أصحابه وأقرباؤه وكل من سيأتي للصلاة وحضور جنازته فهو أمر جائز، وهذا لا يُتوسّع فيه.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Sedangkan mengumumkan kematian dengan tujuan yang dilegalkan oleh syariat semisal memberitahukan berita kematian kepada kawan dan kerabat mayit serta semua orang yang akan mendatangi rumah duka untuk melakukan shalat jenazah dan menghadiri jenazahnya itu dibolehkan. Pengumuman kematian semacam ini seharusnya bersifat terbatas.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
وثبت في صحيح البخاري (1328) وصحيح مسلم (951) أن النبي صلى الله عليه وسلم نعي للناس النجاشي في اليوم الذي مات فيه فخرج بهم إلى المصلى، وكبّر أربع تكبيرات»</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumumkan kepada para sahabat kematian Najasyi pada hari kematian. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabat melakukan shalat jenazah di tanah lapang. Ketika itu beliau bertakbir sebanyak empat kali.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
قال النووي رحمه الله تعالى: فيه استحباب الإعلام بالميت لا على صورة نعي الجاهلية، بل مجرّد إعلام للصلاة عليه وتشييعه وقضاء حقّه في ذلك، والذي جاء من النهي عن النعي ليس المراد به هذا، وإنما المراد نعي الجاهلية المشتمل على ذِكر لمفاخر وغيرها» اهـ.<br />An Nawawi mengomentari hadits di atas dengan mengatakan, “Hadits di atas adalah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dalil dibolehkannya mengumumkan kematian asalkan tidak menyerupai orang-orang jahiliah dalam mengumumkan kematian</em>. Itulah mengumumkan kematian semata-mata ajakan untuk mensholati jenazahnya, mengantarkannya ke pemakaman dan menunaikan hak mayit dengan melakukan hal-hal di atas. Sedangkan pengumuman kematian yang terlarang tidaklah pengumuman kematian sebagaimana di atas. Yang terlarang adalah mengumumkan kematian ala jahiliah. Itulah pengumuman kematian diiringi dengan memuji-muji mayit”.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
وقال ابن العربي المالكي رحمه الله: يؤخذ من مجموع الأحاديث ثلاث حالات: الأولى: إعلام الأهل والأصحاب وأهل الصلاح، فهذا سنّة. الثانية: دعوة الحفل للمفاخرة، فهذه تكره. والثالثة: الإعلام بنوع آخر كالنياحة ونحو ذلك، فهذا يحرم» اهـ.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; padding: 0px 0px 15px; vertical-align: baseline;">
Ibnul ‘Arabi al Maliki mengatakan, “Kesimpulan dari berbagai hadits mengenai hal ini adalah perlu ada tiga rincian.<br /><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama</em>, menyampaikan berita kematian seseorang kepada keluarga, kawan dan orang-orang shalih. Hal ini hukumnya dianjurkan.<br /><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua</em>, mengumumkan kematian kepada kumpulan orang dengan tujuan menyebut-nyebut kelebihan mayit. Hukum hal ini adalah makruh.<br /><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketiga</em>, pengumuman kematian jenis lain semisal dalam bentuk meratapi kematian dan semisalnya. Hukum poin ketiga ini adalah haram”.</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-30287340892473734472015-04-22T08:44:00.001+07:002015-04-22T08:44:34.947+07:00ucapan ringan, berat timbangannya<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Assalamu'alaikum.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
adakah lafadz zikir yang bermanfaat untuk semua kehidupan, sehingga apa yang diucapakan berfaedah baik secara duniawi maupun ukhrowi. Syukran ustadz</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Wassalam,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
ummu salim</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Waalaikum salam</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Banyak kata…keluar dari lisan kita. Tapi entah berapa yang mengeluarkan sepatah dua patah yang menambah bekal pahala di akhirat nanti. Ya saudariku…hanya sepatah dua patah kata…yang terasa ringan untuk diucapkan, mudah untuk dihafalkan, dan dapat menambah keimanan kita. Bukankah iman bertambah dan berkurang? Semoga kita tidak lupa untuk mengamalkan sunnah ini dan bersemangat untuk menghafalkan dan mengamalkan do’a dan dzikir lainnya (yang membutuhkan waktu untuk menghafalkan dan mengamalkannya) yang shahih dari Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<span id="more-238"></span></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Bismillah</strong></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Untuk lafadz yang satu ini, mungkin kita sendiri lupa entah kapan mulai mempelajarinya. Ternyata banyak saat-saat yang kita disunnahkan untuk mengluarkan lafadz ini. Yang pertama adalah saat <strong>hendak mulai makan</strong>. Hei…mungkin langsung ada yang bertanya-tanya, bukankah saat hendak makan doa yang dibaca “<em>Allahumma bariklana…</em>?”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Jawabnya, “Bukan saudariku.” Bahkan do’a tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> karena hanya disebutkan dalam<strong> hadits yang lemah</strong>riwayat dari Ibnu Sunni. Cukup dengan ‘bismillah’. Maka setan tidak akan dapat ikut makan bersama kita.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Dari Jabir <em>radhiallahu ‘anhu</em>, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>‘Apabila seseorang masuk rumahnya dia menyebut Allah Ta’ala pada waktu masuknya dan pada waktu makannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘Kalian tidak punya tempat bermalam dan tidak punya makan malam.’ Apabila ia masuk tidak menyebut nama Allah pada waktu masuknya itu, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’, dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada waktu makan, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.'”</em> (HR. Muslim)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Adapun jika kita terlupa membaca ‘bismillah’ di awal waktu kita makan, maka kita cukup membasa <em>‘bismillah awwalahu wa aakhirohu’ </em>di saat kita ingat.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, <em>‘Apabila salah seorang kamu makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala (bismillah -pen). Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal makannya, maka hendaklah ia mengucapkan,</em><br /><span class="arab" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;"><br />بِسْمِ اللهِ أوَّلَهُ وَ اخِرَهُ</span><em><br />(Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya)’.”</em> (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata, “Hadits hasan shahih”)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Kita juga disunnahkan membaca bismillah ketika <strong>kendaraan yang kita kendarai mogok</strong>. (HR. Abu Daud, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud III/941)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Subhanallah</strong><br />Alhamdulillah, dzikir yang satu ini pun sudah kita hafal sejak lama. Dzikir ini dapat kita amalkan <strong>setelah sholat sebanyak 33 kali </strong>(HR. Bukhari dan Muslim) atau kita dzikirkan pula<strong>sebelum tidur sebanyak 33 kali </strong>(HR. Bukhari dan Muslim). Dalam satu riwayat lain, dibaca sebanyak 34 kali sebelum tidur. Lafadz ini juga disunnahkan untuk diucapkan ketika kita dalam perjalanan dengan kondisi <strong>jalan yang menurun</strong> (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135). Dapat pula kita ucapkan ketika kita sedang<strong>takjub dengan kebesaran ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala</strong> (HR. Bukhari)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Adapula lafadz tasbih lainnya yang telah diajarkan Rasululllah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, sebagai berikut:</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, <em>“Dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan, dicintai Allah Yang Maha Pengasih</em>, (yaitu),<br /><span class="arab" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;"><br />سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ</span><br />ّ<br /><em>“Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha suci Allah Yang Maha Agung.”</em> (HR. Bukhari dan Muslim)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Pada hadits lainnya, Rasulullah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah<br /><span class="arab" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;"><br />سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِ هِ</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
(HR. Muslim)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Alhamdulillah</strong><br />Lafadz ini adalah <strong>ungkapan rasa syukur</strong> seorang hamba kepada Rabbnya dengan memberikan pujian kepada-Nya. Lafadz ini juga disunnahkan dibaca <span style="color: black;">setelah<strong> sholat sebanyak 33 kali</strong></span> dan juga <strong>sebelum tidur 33 kali.</strong></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Setelah bersin</strong>, kita juga disunnahkan mengucapkan alhamdulillah atau alhamdulillah ‘ala kulli haal (HR. Bukhari). Nah, bagi yang mendengar lafadz alhamdulillah dari orang yang bersin, maka berikanlah do’a kepadanya, yaitu<br /><span class="arab" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;"><br />يَر حَمُكَ اللّه</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>yarhamukallah<br />“Semoga Allah merahmatimu.”</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Kalau sudah mendapat do’a ini, maka orang yang bersin tadi membaca<br /><span class="arab" style="color: #333333; font-family: 'Traditional Arabic', Arial; font-size: 1.7em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; text-align: right;"><br />يَهْدِ يكُمُ اللّهُ و يُصلح بَالَ كُمْ</span></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em><br />yahdikumullah wa yuslih baalakum’<br />“Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaiki keadaanmu.”</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Keutamaan dzikir alhamdulillah dan dzikir subhanallah juga terdapat dalam hadits berikut,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
“Dari Abu Malik al-Asy’ary dia berkata, ‘Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Bersuci adalah setengah iman, الحَمْدُ لِلَّهِ memenuhi timbangan, dan سُبْجَانَ اللّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) memenuhi antara tujuh langit dan bumi.”‘</em>” (HR. Muslim)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Allahu Akbar</strong><br />Sama seperti dua lafadz sebelumnya, lafadz ini juga disunnahkan dibaca <strong>setelah sholat dan sebelum tidur</strong>. Setelah shalat sebanyak 33 kali dan sebelum tidur sebanyak 33 kali (dalam riwayat lain 34 kali).</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Lafadz Allahu Akbar juga sunnah diucapkan ketika <strong><span style="color: black;">melihat sesuatu yang menakjubka</span></strong>n dari ciptaan Allah (HR. Bukhari dalam al-Fath). Dan tahukah saudariku, ternyata lafadz ini juga termasuk dzikir yang sunnah diucapkan ketika dalam perjalanan dengan <strong>kondisi jalan yang menanja</strong>k. (HR. Bukhari dalam al-Fath VI/135)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Laa ilaha illallah</strong><br />Alhamdulillah, kita semua tentu telah melafadzkan ini karena inilah salah satu pembeda antara muslim dengan kafir. Tentu saja pelafalan lafadz laa ilaha illallah harus disertai dengan keyakinan hati dan pemaknaan yang benar, bahwa tidak ada ilah atau sesembahan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Rasululllah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> juga menjelaskan tentang lafadz ini dalam haditsnya,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Sebaik-baik dzikir adalah ada لا اله الا الله (tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah).”</em> (HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Dan sungguh manis ganjaran orang yang yang melafadzkan dzikir ini, sebagaimana dijelaskan oleh Rasululllah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Barangsiapa mengucapkan laa ilaah illallah, maka ditanamkan baginya sebatang pohon kurma di Surga.”</em>(HR. Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Saudariku tentu juga mengetahui, pernah menjadi tren ‘latah’ yang menyebar di berbagai kalangan. Salah satu ciri latah ini adalah jika seseorang dikagetkan atau terkejut, maka akan keluar kata-kata yang tidak dia sadari. Atau bahkan ia bisa dikontrol oleh orang yang mengejutkannya sehingga berkata-kata atau bertingkah laku yang tidak-tidak. Padahal untuk urusan yang terlihat kecil ini, ternyata telah pula diajarkan oleh Rasulullah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>.<strong> Seorang yang terkejut</strong> disunnahkan untuk mengucapkan lafadz ‘laa ilaha illallah’. (HR. Bukhari dalam Fathul Baari VI/181 dan Muslim IV/22208)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Masya Allah</strong><br />Yang satu ini, seringkali penulis dengar dilafalkan bukan pada tempatnya. Masya Allah memiliki makna “Atas kehendak Allah”. Lafadz ini diucapkan ketika kita<strong> takjub melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain</strong>, baik berupa harta, kondisi fisik atau yang lainnya. Dalam surat Al Kahfi, terdapat tambahan,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
“Masya Allah laa quwwata illa billah”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan bantuan Allah.”</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Lafadz ini juga berkaitan dengan penyakit ‘ain. Dengan melafadzkan “Masya Allah” ketika kita mengaggumi kelebihan yang dimiliki orang lain, diharapkan orang tersebut tidak terkena penyakit ‘ain disebabkan pandangan kita. Karena penyakit ‘ain ini dapat terjadi baik kita sengaja ataupun tidak.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Nah…yang sering menarik pandangan seseorang adalah tingkah dan fisik anak kecil yang menggoda. Pipinya yang lucu, matanya yang nakal dan lain sebagainya. Lalu datanglah pujian dari sanak, saudara atau teman sekitar kita. Namun kita mungkin lupa, bahwa anak juga merupakan anugrah yang dapat terkena ‘ain. Maka, ingatkanlah orang-orang sekitar untuk mengucapkan masya Allah ketika memberikan pujian kepada anak kita. Begitupula dengan kita sendiri ketika memuji anak atau benda milik seseorang, maka ucapkanlah ‘masya Allah’ ini.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<strong>Astaghfirullah</strong><br />Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Pujian yang paling tinggi adalah la ilaha illallah, sedangkan doa yang paling tinggi adalah perkataan astaghfirullah. Allah memerintahkan Rasulullah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> untuk mengesakan Allah dan memohon ampunan bagi diri sendiri dan bagi orang-orang mukmin.”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Memohon ampunan dengan lafadz ini sunnah diucapkan sebanyak <strong>3 kali setelah selesai salam dari sholat wajib</strong>. Kita juga dapat memohon ampunan sebanyak-banyaknya, sebagaimana banyak ayat Al-Qur’an menunjukkan hal ini. Begitupula dari contoh perbuatan Rasululllah shallallahu’alaihi wa sallam (padahal beliau sudah diampuni dosanya yang telalu lalu dan akan datang). Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar memohn ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” </em>(HR. Bukhari)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Kita sebagai wanita juga diperintah untuk memperbanyak istighfar, sebagaimana dalam hadits berikut,</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
<em>“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah kebanyakan penghuni neraka!”</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Seorang wanita dari mereka bertanya, “Wahai Rasululllah, mengapa kami menjadi kebanyakan penghuni neraka?”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Beliau menjawab, <em>“Kalian terlalu banyak melaknat dan ingkar (tidak bersyukur) terhadap (kebaikan) suami, aku tidak melihat orang yang kurang akal dan agamanya bisa mengalahkan lelaki yang berakal kecuali kalian.”</em></div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Ia bertanya, “Apa maksudnya kurang akal dan agama?”</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Beliau menjawab, <em>“Persaksian dua orang wanita sama dengan seorang laki-laii dan wanita berdiam diri beberapa hari tanpa shalat.”</em><br />(HR. Muslim)</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Ini adah lafadz-lafadz dzikir yang ringan di lidah dan mudah untuk dihafal dan diamalkan, insya Allah. Semoga yang ringan ini juga menjadi pemicu untuk menghafal dan mempraktekkan do’a dan dzikir-dzikir lain yang lebih panjang.<em>Barakallahufikunna</em>.</div>
<div style="color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px;">
Maraji':<br /><em>Hisnul Muslim</em> (terj), Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, at-Tibyan<br /><em>Istighfar </em>(terj), Ibnu Taimiyah, Darul Falah, cetakan pertama 2002 M<br /><em>Riyadus Shalihin, Jilid 1</em> (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003<br /><em>Riyadus Shalihin, Jilid 2</em> (terj), Imam Nawawi dengan tahkik Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu, cetakan kedua 2003.</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-39347811214161980732015-04-22T08:11:00.002+07:002015-04-22T08:11:36.106+07:00Bagaimana mengajarkan anak tentang adab makan dan minum?<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Assalamualaikum ustadz,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
bagaimana cara mengajarkan anak adab atau etika makan dan minum sesuai dengan islam dan sunnah rasulullah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
dari ummu salam</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Waalaikum salam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Para ibu muslimah yang semoga dirahmati oleh Allah, mendidik anak adalah salah satu tugas mulia seorang ibu. Ketika kita berusaha untuk mendidik anak kita sebaik mungkin dan dengan mengharapkan ridha Allah, maka usaha kita tersebut dapat berbuah pahala. Bagaimana tidak, bukankah membina anak agar menjadi generasi yang sholih dan sholihah adalah salah satu bentuk jihadnya para ibu? Salah satu bentuk pengajaran kepada si kecil adalah mengajarinya tentang adab dan akhlak mulia dalam Islam. Karena bagaimanapun, seorang ibu memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan pribadi anak. Jika sang ibu berakhlak baik maka si kecil pun akan meniru ibunya karena biasanya waktu anak lebih banyak bersama ibunya. Diantara adab yang semestinya kita ajarkan kepada si kecil adalah adab ketika minum. Inilah Adab Minum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sehingga hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan pengajaran bagi anak-anak kita dan melatihnya agar terbiasa minum sesuai dengan tauladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beberapa adab minum yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam antara lain: Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala.Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Wahai ibu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan janganlah lupa memberitahukan anak tentang hal ini. Memulai minum dengan membaca basmallah.Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim. Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir) Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan anak-anak kita untuk membaca ‘bismillah’ ketika hendak minum, agar setan tidak ikut serta menikmati makanan dan minuman yang sedang kita konsumsi. Minum dengan tangan kanan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan ketika makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita ajari, apalagi ketika menyantap makanan ringan (snack) bersama teman mainnya. Nah, saat kita melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan merasa jemu untuk mengingatkan anak kita. Insyaa Allah jika kita melakukannya dengan ikhlas mengharap ridha Allah, Allah akan mengganti usaha kita tersebut dengan pahala. Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263) Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu. Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupinya. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.” Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627). Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang sesuai dengan adab islami adalah menuangkan air tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani) Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.” Mengompromikan dua jenis hadits yang nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan bahwa salah satunya itu mansukh (tidak berlaku).”(Fathul Baari, X/94) Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135) Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mengkompromikannya? Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan tetapi melakukan hal yang kurang utama. Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan anak kita tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim) Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya. Ajarkan pula kepada anak, bahwa kita tidak boleh mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya. Para ibu muslimah, itulah beberapa adab ketika minum sesuai kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alangkah senangnya hati ini ketika kita melihat anak-anak kita meniru kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan membiasakan adab islami kepada anak semenjak kecil, Insya Allah saat dewasa kelak anak-anak akan lebih mudah untuk melaksanakan adab-adab dalam islam dalam kesehariannya, karena ia sudah terbiasa. Maka janganlah bosan untuk mengingatkan si kecil. Semoga Allah membalas usaha kita dengan pahala yang berlipat ganda. Amiin.</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-9988096148490114452015-04-19T23:02:00.000+07:002015-04-19T23:02:32.625+07:00Penulisan dan pengucapan salam serta shalawat yang benar<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Assalamualaikum ustadz robi,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
afwan, saya mau bertanya bagaimana pengucapan dan penulisan salam dan shalawat yang benar?.karena banyak sekarang orang suka menyingkat salam dan shalawat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Waalaikum salam warahmatullhi wabarakatuh,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
akhi fillah,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Salah satu bentuk ibadah yang terlalaikan, namun dianggap sebagai hal biasa di kalangan kaum muslimin sekarang ini adalah menulis salam dan shalawat dengan disingkat. Padahal telah diketahui bahwa dalam kaidah penggunaan bahasa Arab, kesempurnaan tulisan dan pembacaan lafadz akan mempengaruhi arti dan makna dari sebuah kata dan kalimat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Lalu, bagaimana jika salam dan shalawat disingkat dalam penulisannya?<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Apakah akan merubah arti dan makna kalimat tersebut?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<a href="http://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/adab-salam-dan-shalawat.html" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in-out; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #d72e72; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in-out;" title="Adab Salam dan Shalawat"><strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Adab Menulis Salam</strong></a><br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Kata <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">salaam </em>memuat makna keterbebasan dari setiap malapetaka dan perlindungan dari segala bentuk aib dan kekurangan.<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Salaam </em>juga berarti aman dari segala kejahatan dan terlindung dari peperangan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan supaya menampakkan salam dan menyebarluaskannya (Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali dalam kitab B<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">ahjatun Naadzirin Syarah Riyadhush Shalihin, Bab Keutamaan Salam dan Perintah Untuk Menyebarluaskannya</em>).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya,<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.”</em>(Qs. An-Nisaa': 86)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Yang dimaksud dengan penghormatan pada ayat diatas adalah ucapan salam, yaitu:</div>
<ol style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin: 0px 0px 20px 15px; outline: none; padding: 0px;">
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: decimal outside; margin: 0px 0px 5px; outline: none; padding: 0px;">Assalaamu ‘alaykum</li>
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: decimal outside; margin: 0px 0px 5px; outline: none; padding: 0px;">Atau assalaamu ‘alaykum warahmatullaah</li>
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: decimal outside; margin: 0px 0px 5px; outline: none; padding: 0px;">Atau assalamu ‘alaykum warahmatullaah wabarakaatuh</li>
</ol>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dalam ayat diatas juga terdapat perintah untuk membalas salam dengan yang lebih baik atau serupa dengan itu. Misalkan ada yang memberi salam dengan ucapan assalaamu ‘alaykum maka balaslah dengan yang serupa, yaitu wa’alaykumussalaam. Atau yang lebih baik dari itu, yaitu, wa’alaykumussalaam warahmatullaah, dan seterusnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dari ayat yang mulia di atas dapat diketahui bahwa hukum menjawab atau membalas salam dengan lafadz yang serupa atau sama dengan apa yang diucapkan adalah fardhu atau<strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">wajib</strong>. Sedangkan membalas salam dengan lafadz yang lebih baik dari itu hukumnya adalah <strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">sunah</strong>. Dan berdosalah orang yang tidak menjawab atau membalas salam dengan lafadz yang serupa atau yang lebih baik dari itu. Karena dengan sendirinya dia telah menyalahi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memerintahkan untuk membalas salam orang yang memberi salam kepada kita (al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat dalam kitab <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Al-Masaail, Masalah Kewajiban Membalas Salam</em>).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dari penjelasan di atas, lafadz “aslkm” bahkan “ass” dan singkatan yang sejenisnya <strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">bukan </strong>termasuk dalam kategori salam. Dan bagaimana lafadz-lafadz tersebut dapat disebut salam, sementara dalam lafadz tersebut tidak mengandung makna salam yaitu penghormatan dan do’a bagi penerima salam. Bahkan lafadz “ass”, dalam perbendaharaan kosa kata asing memiliki pengertian yang tidak sepantasnya, bahkan mengandung unsur penghinaan (wal ‘iyyadzubillah).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Adab Menulis Shalawat</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia, yang artinya,<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai, orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”</em>(Qs. Al-Ahzaab: 56)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan Rasul-Nya<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, baik di masa hidup maupun sepeninggal beliau. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan kedudukan Nabi<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> di sisi-Nya dan membersihkan beliau dari tindakan atau pikiran jahat orang-orang yang berinteraksi dengan beliau.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Yang dimaksud shalawat Allah adalah puji-pujian-Nya kepada Rasul<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dan yang dimaksud shalawat para malaikat adalah do’a dan istighfar. Sedangkan yang dimaksud shalawat dari ummat beliau adalah do’a dan mengagungkan perintah beliau<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> (Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali dalam kitab<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Bahjatun Naadzirin Syarah Riyadhush Shalihin Bab Shalawat Kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Disunnahkan –sebagian ulama mewajibkannya– mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, setiap kali menyebut atau disebut nama beliau, yaitu dengan ucapan: “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>” (al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat dalam kitab <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sifat Shalawat dan Salam Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dalam sebuah riwayat dari Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib disebutkan bahwa Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> telah bersabda,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“Orang yang bakhil (kikir/pelit) itu ialah orang yang (apabila) namaku disebut disisinya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</em> (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal no. 1736, dengan sanad shahih)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali mengatakan bahwa disunnahkan bagi para penulis agar menulis shalawat kepada Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> secara utuh, tidak disingkat (seperti SAW, penyingkatan dalam bahasa Indonesia – pent) setiap kali menulis nama beliau.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat juga mengatakan dalam kitab<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Sifat Shalawat dan Salam Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, bahwa disukai apabila seseorang menulis nama Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, maka bershalawatlah dengan lisan dan tulisan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Ketahuilah saudariku, shalawat ummat kepada Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> adalah bentuk dari sebuah do’a. Demikian pula dengan makna salam kita kepada sesama muslim. Dan do’a merupakan bagian dari ibadah. Dan tidaklah ibadah itu akan mendatangkan sesuatu selain pahala dari Allah Jalla wa ‘Ala. Maka apakah kita akan berlaku kikir dalam beribadah dengan menyingkat salam dan shalawat, terutama kepada kekasih Allah yang telah mengajarkan kita berbagai ilmu tentang dien ini?</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-21185318793550739662015-04-18T08:38:00.003+07:002015-04-18T08:38:48.249+07:00Bolehkan uban di kepala dicabut?<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Banyak orang merass terganggu dengan mulai munculnya uban. Sehingga berusaha untuk menutupi dan mencat, bahkan mencabutnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Kita tahu bahwa semakin tua, maka akan mudah tumbuh uban. Itulah fase kehidupan sebagaimana disebutkan dalam ayat,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 23px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.</em>” (QS. Ar Ruum: 54)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Kadang uban adalah suatu yang tidak kita sukai karena tanda tidak ayu dan menawan seperti muda. Mungkin karena ketidaktahuan kita, padahal uban adalah cahaya bagi setiap orang pada hari kiamat, begitu pula pada wanita. Disebutkan dalam hadits,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 23px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban –walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya.</em>” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini hasan)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Masya Allah …</em> Ternyata yang beruban bisa mendapatkan keutamaan seperti itu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Jika demikian adanya, maka uban janganlah dicabut. Lihatlah nasehat Rasul shallallahu ‘alaihi wa wa sallam dalam hadits dari Abu Hurairah, beliau bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 23px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
لا تنتفوا الشيب فإنه نور يوم القيامة ومن شاب شيبة في الإسلام كتب له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat.</em>” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Juga terdapat hadits dari Fudholah bin ‘Ubaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 23px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
مَنْ شَابَ شَيْبَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَتْ نُورًا لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ رَجُلٌ عِنْدَ ذَلِكَ فَإِنَّ رِجَالًا يَنْتِفُونَ الشَّيْبَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ فَلْيَنْتِفْ نُورَهُ</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Barangsiapa memiliki uban di jalan Allah walaupun hanya sehelai, maka uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.” Kemudian ada seseorang yang berkata ketika disebutkan hal ini: “Orang-orang pada mencabut ubannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Siapa saja yang ingin, silakan dia memotong cahaya (baginya di hari kiamat).</em>” (HR. Al Bazzar, At Thabrani dalam Al Kabir dan Al Awsath dari riwayat Ibnu Luhai’ah, namun perowi lainnya tsiqoh –terpercaya-. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Mengenai hukum mencabut uban disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Al Majmu’,</div>
<blockquote style="background: rgb(255, 241, 242); border-left-color: rgb(251, 195, 199); border-style: none none none solid; border-width: 0px 0px 0px 5px; box-sizing: border-box; color: #5e5d5d; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin: 20px; outline: none; padding: 15px 20px;">
<div style="border-color: rgb(119, 119, 119); border-style: solid; border-width: 0px 0px 0px 4px; box-sizing: border-box; color: #999999; font-family: Georgia; font-size: 18px; font-style: italic; line-height: 28px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px 18px;">
“Mencabut ubat dimakruhkan berdasarkan hadits dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya. … Para ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa mencabut uban adalah makruh dan hal ini ditegaskan oleh Al Ghozali sebagaimana penjelasan yang telah lewat. Al Baghowi dan selainnya mengatakan bahwa seandainya mau dikatakan haram karena adanya larangan tegas mengenai hal ini, maka ini juga benar dan tidak mustahil. Dan tidak ada bedanya antara mencabut uban yang ada di jenggot dan kepala (yaitu sama-sama terlarang). “</div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Hanya Allah yang memberi taufik bagi kita untuk mengamalkan setiap ilmu yang kita peroleh. Moga bermanfaat bagi kita sekalian.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-20655759001571578082015-04-18T08:27:00.000+07:002015-04-18T08:27:11.682+07:00Benarkan setan bertebaran di malam hari?<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Ya, terdapat sejumlah hadits shahih terkait dengan adab ini. Di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا ، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا ، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
"Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian." (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no. 2012)</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Imam Nawawi meletakkan hadits ini dalam bab "Perintah menutup wadah makan dan minum, menutup pintu serta menyebut nama Allah padanya, mematikan api ketika tidur serta menahan anak dan ternak setelah masuk maghrib."</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Imam Muslim, no. 2113 meriwayatkan dari Jabir radhiallahu anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
لَا تُرْسِلُوا فَوَاشِيَكُمْ – أي كل ما ينتشر من ماشية وغيرها - وَصِبْيَانَكُمْ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْبَعِثُ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
"Jangan lepas hewan ternak kalian dan anak-anak kalian apabila matahari terbenam hingga berlalunya awal waktu Isya. Karena setan bertebaran jika matahari terbenam hingga berlalunya awal waktu Isya."</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata tentang hadits pertama,</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
(جنح الليل) maknanya adalah terbenamnya matahari.</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
(فخلوهم) Ibnu Jauzi berkata, "Dikhawatirkan pada anak-anak dalam waktu tersebut, karena najis yang selalu dicari-cari setan umumnya ada pada mereka sedangkan zikir yang dapat melindungi mereka umumnya tidak ada pada anak kecil. Sedangkan setan ketika bertebaran, mereka bergantungan dengan apa saja yang dengan apa saja yang mereka dapatkan. Maka dikhawatirkan bagi anak-anak waktu tersebut."</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Adapun latar belakang bertebarannya mereka pada waktu itu, karena waktu malam lebih mudah bagi mereka dibanding siang, karena gelap lebih mendatangkan kekuatan bagi setan dibanding lainnya."</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
(Fathul Bari, 6/341)</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Imam Nawawi rahimahullah berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
"Hadits ini mengandung sejumlah ajaran kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk melaksanakan adab-adab ini yang Allah jadikan sebagai sebab keselamatan dari gangguan setan. Setan tidak mampu membuka penutup wadah makan dan minum, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat mengganggu anak kecil dan selainnya jika terdapat sebab-sebab ini. Sebagaimana juga disebutkan dalam hadits shahih bahwa jika seorang hamba membaca basmalah ketika masuk rumahnya, maka setan berkata, "Tidak ada tempat bermalam." Maksudnya kita tidak memiliki kekuatan untuk bermalam di rumah mereka. Demikian pula jika ketika jimak seseorang membaca,</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
( اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا )</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
“Ya Allah Tuhanku, jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau berikan rizki kepada kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Maka hal itu akan menjadi sebab keselamatan bagi bayi yang akan dilahirkan dari gangguan setan. Demikian pula hal serupa dalam beberapa hadits yang terkenal dan shahih .</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Dalam hadits ini terdapat anjurang untuk berzikir kepada Allah Ta'ala di beberapa tempat ini, termasuk juga dalam hal yang memiliki makna serupa. Para ulama di kalangan mazhab kami berkata, "Disunahkan menyebut nama Allah Ta'ala untuk setiap perbuatan yang baik, begitu pula disunahkan membaca hamdalah dalam setiap perbuatan yang baik. Berdasarkan hadits hasan yang sudah masyhur dalam masalah ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Ucapan (جنح الليل) dengan baris dhomah pada huruf jim (ج) atau kasrah, sesuai dua dialek bahasa yang masyhur. Maksudnya adalah gelap malam. Jika dikatakan (أجنح الليل) maksudnya adalah telah datang gelap. Asalnya, makna (جنوح) adalah condong.</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam (فكفوا صبيانكم) maksudnya adalah tahanlah mereka (anak-anak kecil) agar tidak keluar pada waktu tersebut.</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam (فإن الشيطان ينتشر) maksudnya adalah jenis setan. Maka artinya adalah dikhawatirkan anak-anak diganggu setan pada waktu tersebut karena banyaknya mereka ketika itu." Wallahuta'ala a'lam.</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
(Syarh Muslim, 13/185)</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Al-Lajnah Ad-Daimah ditanya soal berikut:</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
"Dalam hadits shahih riwayat Bukhari, "Jika malam telah gelap, atau kalau berada di waktu sore, tahanlah anak-anak kalian." Kemudian disebutkan di dalamnya, "Matikan lampu-lampu kalian.." Apakah perintah ini menunjukkan kewajiban? Jika menunjukkan sunah, apa petunjuk yang mengalihkannya dari wajib?"</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Mereka menjawab:</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
"Perintah-perintah yang terdapat dalam hadits ini dipahami sebagai anjuran (sunah) dan bimbingan oleh mayorita ulama. Sebagaimana hal tersebut dinyatakan oleh sejumlah ulama, di antaranya: Ibnu Muflih dalam kitab Al-Furu (1/132), Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (11/87). Wallahua'lam."</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
(Fatawa Lajnah Daimah, 26/317)</div>
<div style="background-color: white; color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 32.9748153686523px;">
Wallahua'lam.</div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-78524213478678110892015-03-12T11:40:00.000+07:002015-03-12T11:40:13.257+07:00“ Sukses Menjadi Pendidik Menurut QS. Quraiys”<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="height: 234px; margin-left: 95px; margin-top: 19px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 430px; z-index: -1;"><img alt="guru.JPG" height="234" src="file:///C:\DOCUME~1\acer\Local%20Settings\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" width="430" /></span>Oleh: Robi Kurniawan</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Guru atau istilah sekarang pendidik selalu menjadi sorotan untuk
keberhasilan peserta didik dalam ranah formal ataupun <i>non</i>-formal.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kompetensi guru dalam berbagai aspek.
Aspek Pedagogik, Profesional, dan <i>Leadership</i>. Kemampuan menguasai metode
pembelajaran dan karekteristik peserta didik adalah termasuk kemampuan
pedagogik. Sementara kemampuan ahli di bidang yang diampunya adalah bagian dari
profesionalitas guru. Tidak hanya saja itu guru juga harus mampu mempengaruhi
orang lain atau peserta didiknya dengan seni kepemimpinan yang dimilikinya (<i>Leadership</i>).
Leadership adalah seni dalam memimpin atau mempengaruhi orang lain. Tentu pengaruh
itu akan ada jika guru bisa melakukannya terlebih dahulu. Seorang guru yang
mengajarkan tentang kebersihan sementara dia cuek dengan kebersihan tersebut, seperti
keinginan mengambil sampah yang ada di sekitarnya atau ada seorang guru yang
berkoar bahwa rokok itu tidak bagus bagi kesehatan, tapi dia sendiri tidak
meninggalkan rokok. Maka guru seperti ini belum ada jiwa leadershipnya. </span>Nah,
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Bagaimana sukses menjadi guru
menurut islam?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pertanyaan di atas
mungkin sering kita dengar dan baca. Jawabannya pun beragam yang kita dapati
dari berbagai pakar pendidikan dan orang bijak. Namun sebenarnya, jika kita mau
mengkaji lebih intensif dalam Alquran bahwa ada sebuah surat yang secara
tekstual diperuntukkan untuk Suku Quraisy namum kontekstualnya berlaku untuk
kaum muslimin secara khusus dan umumnya untuk umat lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Allah Swt. berfirman
dalam QS. Quraisy:1-4:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">لِإِيلَافِ
قُرَيْشٍ </span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="106-2"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">(1)</span></b></a><span style="mso-bookmark: 106-2;"></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;"> إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ
الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ </span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="106-3"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">(2)</span></b></a><span style="mso-bookmark: 106-3;"></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;"> فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا
الْبَيْتِ </span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="106-4"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">(3)</span></b></a><span style="mso-bookmark: 106-4;"></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;"> الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ
وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">(4)</span></b><b><span style="color: red; font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. karena kebiasaan orang-orang
Quraisy,</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. yang telah memberi makanan kepada
mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red; font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Surat di atas terdiri dari empat ayat. Ayat-ayatnya
secara kontekstual berisi tentang motivasi bagi seorang muslim khususnya guru
untuk sukses meniru seperti kesuksesan Suku Quraisy. Dalam tulisan ini kita
tidak akan membahas kelebihan Quraisy secara detail. Namum tidak ada salahnya
kita mengetahui sekilas keutamaan yang diberikan Allah Swt. kepada mereka. </span>Quraisy
merupakan nama sebuah kabilah atau suku, mereka adalah anak keturunan <i>an-Nahdhir
bin Kinanah</i>. Semuan keturunan Bani Nahdhir merupakan orang-orang yang
berasla dari Quraisy, tetapi tidak bagi keturunan bani kinanah. Pendapat lain
mengatakan bahwa orang Quraisy adalah anak keturunan <i>Fihr bin Malik bin
an-Nahdir</i>. Oleh karenannya, orang yang tidak terlahir dari keturunan Fihr
bukanlah kaum Quraisy. Pendapat yang paling shahih dan lebih tepat yakni Quraisy
merupakan kembali berkumpul setelah tercerai berai, kata <i>at-taqrisy</i>
artinya berkumpul dan bersatu. Allah SWT telah memberi kelebihan kepada kaum
Quraisy yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum maupun sesudahnya,
Allah memberi keunggulan kepada kaum Quraisy karena berasal dari kalangan
mereka, bahwa kenabian muncul di tengah mereka, penjagaan ka’bah dan pengaturan
pemeliharaannya untuk orang yang memegang kuncinya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hadis
tentang kepemimpinan dari Quraisy dapat ditemukan dalam kitab hadis yang
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, dan Imam Ahmad
bin Hanbal. Salah satu hadis tersebut adalah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad
bin Hanbal sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَهْلِ أَبِي
الْأَسَدِ عَنْ بُكَيْرٍ الْجَزَرِيِّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كُنَّا فِي بَيْتِ رَجُلٍ
مِنْ الْأَنْصَارِ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
وَقَفَ فَأَخَذَ بِعِضَادَةِ الْبَابِ فَقَالَ الْأَئِمَّةُ مِنْ قُرَيْشٍ
وَلَهُمْ عَلَيْكُمْ حَقٌّ وَلَكُمْ مِثْلُ ذَلِكَ مَا إِذَا اسْتُرْحِمُوا
رَحِمُوا وَإِذَا حَكَمُوا عَدَلُوا وَإِذَا عَاهَدُوا وَفَّوْا فَمَنْ لَمْ
يَفْعَلْ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>.</span></b><span dir="LTR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Waki’menceritakan kepada kami
(berkata) al-A’masy menceritakan kepada kami (yang berasal) dari Sahl Abi
al-Asad (yang bersumber) dari Bukair al-Jazari (yang berasal) dari anas berkata
: Kami (ketika) berada di rumah salah seorang sahabat Anshar, Nabi saw datang
hingga berhenti kemudian memegang tiang pintu lalu bersabda :”Para imam
(pemimpin) adalah dari Quraisy, Mereka memiliki hak atas kamu, dan kamu
memiliki hal yang sama. Ketika kamu minta belas kasih mereka memberi belas
kasih. Ketika mereka memerintah, mereka adil, dan ketika mereka berjanji,
mereka menetapi. Barang siapa dari mereka yang tidak berbuat demikian maka
laknat Allah dan Malaikat dan seluruh menusia untuk dia.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kembali
ke inti tulisan ini. Untuk menjadi seorang pendidik yang sukses adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kebiasaan </span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">(</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">لِإِيلَافِ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>)</span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kebiasaan adalah
rutinitas yang dilakukan secara sadar. Kebiasaan baik yang selalu dilakukan
tentu akan memberi kesan baik terhadap orang lain. Begitu juga sebaliknya jika
kebiasaan buruk selalu dipupuk maka tidak hanya merugikan guru sendiri tetapi
juga orang lain. Bukankah ada pepatah yang mengatakan </span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">“</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Siapa yang
menanam, ia akan menuainya nanti</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">”</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Jika seorang
guru menanam kelapa tentu akan memanen kelapa. Tidak mungkin seorang yang
menamam cabe akan memanen durian. Buah dari kebiasaan itu akan bisa dirasakan
dan dihargai jika tidak bertentangan dengan agama dan kehidupan sosial. Bisa karena
terbiasa. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Quraiys (</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">قُرَيْشٍ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>)</span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kata ini
berasal dari </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 23.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-font-size: 21.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">قَرَشَ<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 21.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 23.0pt;"><span dir="LTR"></span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">yang bisa berarti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>suka berkumpul, ikan paus, dan suka
berfikiran positif. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Keberhasilan
seorang guru tidak terlepas dari karekter yang dimilikinya. Di antaranya suka
berdiskusi, keberanian dalam menyampaikan kebenaran, dan selalu berfikir
positif. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kebiasaan mereka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan perjalanan di musim dingin dan
panas </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">)</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;"> وَالصَّيْفِ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>)</span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayat ini secara tekstual menjelaskan
kebiasaan Suku Quraiys melakukan perjalanan dagang pada musim dingin ke Yaman
dan musim panas ke Syam (Syiria). Kebiasaan ini bukanlah hal yang isendentil
atau mendadak tetapi sudah direncanakan terlebih dahulu. Seharusnya mereka
melakukan perjalanan itu pada musim dingin ke Syam dan musim panas ke Yaman. Tetapi
sebaliknya mereka tidak melakukan hal itu. Inilah yang namanya strategi dagang.
Mereka sudah membaca peta perdagangan dan kebutuhan yang dibutuh oleh ke dua
wilayah tersebut. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Seorang guru harus memiliki strategi
dan wawasan. Wawasan tentu tidak hanya satu mazhab. Mereka boleh mengambil
pendapat Imam Syafi</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">’</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">i, Maliki,
Hanafi, dan Hanbali serta boleh menyakini satu mazhab tapi tidak fanatisme. Perbedaan
tidak menjadikan polemic. Karena perbedaan hal yang unik dan menarik.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ilustrasi strategi ini bisa kita
baca cerita berikut <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan kita jadikan
sebagai bahan untuk menambah wawasan dan strategi sebagai guru yang ingin
sukses. Ada seorang raja yang matanya tidak ada sebelah kiri. Si raja meminta para
pelukis untuk melukisnya. Sehingga dipanggil tiga orang pelukis. Pelukis pertama,
</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">“</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">coba kamu lukis saya</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">”</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, kata si
raja. Kemudian pelukis tersebut melukis raja dengan mata sebelah kirinya tidak
ada. Spontan raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk membunuhnya. Dipanggil
pelukis kedua. Melihat kawannya dipancung, si pelukis kedua melukis si raja
dengan kedua mata yang utuh. Kemudian si raja juga marah dan si pelukispun
dipancung. Pelukis ketiga pun dipanggil. Pelukis ini berfikir dan belajar dari
pengalaman dua pelukis sebelumnya ia bertanya dala hatinya, </span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">“</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">apa yang
membuat mereka dibunuh?</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">”</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Akhirnya pelukis
tersebut melukis si raja membidik sesuatu dengan panahnya. Spontan si raja
senang, karena dalam lukisan itu si raja membidik sambil memejamkan mata
kirinya. Si pelukis pun tidak dibunuh tapi raja malah menikahkan putrinya
dengan pelukis tersebut.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kondisi pelukis pertama adalah orang
yang jujur tidak cerdas. Pelukis yang kedua adalah oportunis (penjilat). Yang ketiga
adalah jujur dan cerdas dalam melihat situasi. Keberhasilan ditentukan sejauh
mana kemampuan guru mencermati kondisi dan fakta. Seperti kemampuan Suku
Quraiys membaca peta perdagangan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mengabdi kepada Yang Memiliki Ka</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">’</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">bah </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-font-size: 10.0pt; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;"><span dir="RTL"></span>(</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">فَلْيَعْبُدُوا
رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">) </span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kesuksesan
tidak akan terlepas dari intervensi Allah Swt. maka tunaikanlah semua kewajiban
atas </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">dasar
keihklasan kepadaNya. Segala sesuatu yang dilakukan karena mengharap ridho
ilahi, maka kegiatan tersebut akan diberkahi. Bukankah keberkahan tujuan dari
kehidupan ini. Dan Allah Swr. tidak suka orang yang beramal bukan karena Allah.
Bahkan amalan itu akan ditolak. Allah Swt. akan menjamin kelangsunagan hidup
seseorang tersebut jika benar-benar mengabdi kepadaNya. Jaminan itua adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Terhidnar dari rasa lapar (</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">الَّذِي
أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>)</span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 53.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: times-roman; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: times-roman;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";">Diberikan rasa aman (</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-hansi-font-family: times-roman;">وَآَمَنَهُمْ
مِنْ خَوْفٍ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic";"><span dir="LTR"></span>)</span></b><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Bukankah
yang kita harapkan di dunia ini adalah terhindar dari kelaparan dan keamanan
yang optimal. Semua itu akan terpenuhi jika pengabdian kepada Allah Swt. lebih
diutamakan dari segala-segalanya. <i>Wallahu </i></span><i><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">‘</span></i><i><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">alam</span></i><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Semoga
menjadi inspirasi bagi kita semua. Khususnya untuk cik gu</span><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: times-roman; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-hansi-font-family: times-roman;">…</span><span style="font-family: "times-roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Traditional Arabic"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5339456447458892206.post-60145789945668640382014-12-18T11:18:00.001+07:002014-12-18T11:20:48.712+07:00Kebatilan Doa Lintas Agama<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 18.0pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh:
Badrul Tamam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al-Hamdulillah,
segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah
–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di
antara keyakinan dasar dalam Islam yang harus dipegang setiap muslim, tidak ada
agama yang benar di muka bumi ini selain Islam. Tidak ada lagi agama yang sah
dijadikan ibadah kepada Allah selain agama Islam. Islam satu-satunya agama yang
diridhai Allah, Tuhan semesta alam. Dia tidak akan menerima bentuk ibadah
dengan selain Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah
<i>Subhanahu Wa Ta'ala</i> berfirman,</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.</i>” (QS. Al-Maidah:
3)</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ
مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.</i>”
(QS. Ali Imran: 85).</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ
مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.</i>”
(QS. Ali Imran: 85) Dan Islam setelah diutusnya Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi
Wasallam</i> adalah apa yang beliau bawa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
. . tidak ada agama yang benar di muka bumi ini selain Islam. Tidak ada lagi
agama yang sah dijadikan ibadah kepada Allah selain agama Islam. . . </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di
antara keyakinan mendasar dalam Islam lainnya adalah setiap yang tidak beragama
islam sebagai orang kafir. Baik dia dari kalangan Yahudi, Nasrani, Hindu,
Budha, dan selainnya. Setiap orang kafir yang sudah sampai hujjah padanya
berstatus sebagai musuh Allah, Rasul-Nya, dan kaum muslimin. Kalau dia mati di
atasnya pasti jadi penghuni neraka. Maka siapa yang tidak meyakini bahwa
pemeluk agama Yahudi, Nasrani Hindu Budha, dan selain Islam sebagai orang
kafir, Musuh Allah, dan ahli neraka -jika mati di atasnya- maka ia telah kafir.
Inilah sikap tegas yang wajib diyakini setiap muslim. Walaupun tidak
menghilangkan bentuk toleransi membiarkan orang kafir beribadah sesuai
keyakinannya dan tidak memaksa pemeluk agama lain masuk Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
. . setiap yang tidak beragama islam sebagai orang kafir. . .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah
<i>Subhanahu Wa Ta'ala</i> berfirman,</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا
بِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا
يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا
الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Perangilah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan
Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar
jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.</i>” (QS. Al-Taubah:
29)</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ
الْبَرِيَّةِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">"<i>Sesungguhnya
orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.</i>" (QS. al-Bayyinah: 6)</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ
مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ
يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Demi
Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang
beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia
mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi
penghuni neraka.</i>” (HR. Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
keterangan ini, siapa yang tidak mengafirkan Yahudi dan Nasrani maka ia telah
kafir, karena ia telah menyalahi keterangan yang sangat jelas dari Al-Qur'an
dan sunnah. Dan dalam kaidah syar’iyyah disebutkan,</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">من لم يُكفِّر الكافر بعد إقامة الحجة عليه فهو كافر</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Siapa
yang tidak mengafirkan orang kafir setelah tegak hujjah padanya maka ia kafir.</i>”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tuntutan
dari mengufuri ajaran selain Islam dan menyatakan kafir pemeluk agama selainnya
adalah berlepas diri dari segala bentuk peribadatan mereka dan tidak melibatkan
diri padanya. Tidak melakukan sesuatu yang menunjukkan persetujuan terhadap
ajaran tersebut dan ritual ibadah di dalamnya, di antaranya tidak ikut dalam
perayaan hari besar agama lain, tidak mengucapkan selamat atas hari besar
mereka (seperti ucapan selamat Natal), tidak mengadakan doa bareng bersama
pemeluk agama lain, dan semisalnya.</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ
وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا
تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Sungguh
telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengannya. Yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya, sesungguhnya
kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu ibadahi selain Allah, kami
mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan
dan kebencian buat selama-salamanya…..</i>” (QS. Al-Mumtahanah: 4)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebatilan
Doa Lintas Agama</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prinsip
Islam di atas tentu sangat berbeda dengan gerakan pluralisme yang sedang trend
dan menjangkiti sebagian umat Islam. Bukannya mendakwahi pemeluk agama kufur
untuk masuk Islam biar selamat di ahirat, malah bersama-sama dengan mereka
melaksanakan ibadah bareng dan doa bersama di gereja atau tempat lainnya.
Pastinya, orang-orang kafir tersebut semakin terdukung dengan keyakinan
agamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegiatan
doa bersama berkonsekuensi seorang muslim tidak menyatakan salah dan kufur
agama selain Islam. Sehingga perbedaan islam dan kekufuran, hak dan batil,
ma’ruf dan munkar menjadi pudar. Wala’ dan bara’ sudah tidak ada. Akibatnya,
kegiatan dakwah kepada Islam dan jihad untuk meninggikan kalimat Allah harus
ditinggalkan. Wal ‘iyadhu billah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah
<i>‘Azza wa Jalla </i>memerintahkan kepada Nabi-Nya <i>Shallallahu 'Alaihi
Wasallam</i> agar mengajak pemeluk agama lain, khususnya ahli kita, kepada
Islam. Yaitu hanya menuhankan Allah semata denga ibadah.</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إلاَّ اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا
وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ فَإن تَوَلَّوْا
فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika
mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami
adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".</i>” (QS. Ali
Imran: 64)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah
<i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i> telah menunaikan perintah ini dengan beliau
mendakwahi sanak keluarganya terdekat dan manusia secara umum. Bahkan, dalam
keterangan dari Anas bin Malik <i>Radhiyallahu 'Anhu</i>, bahwa beliau <i>Shallallahu
'Alaihi Wasallam</i> telah menulis surat kepada penguasa Romawi dan Persia,
kepada raja Najasyi dan segenap pungasa lalim lainnya. Isi surat beliau berisi
dakwah agar menyembah kepada Allah semata dan mengakui beliau sebagai utusan
Allah kepada mereka. Salah satu contohnya adalah surat beliau kepada Heraklius,
penguasa Romawi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Bismillahirrahmanirrahim
(Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang). Surat ini
dari Muhammad, hamba Allah dan Rasul Allah, kepada Heraklius, penguasa Romawi.
Salam kesejahteraan tercurah pada orang yang mengikuti jalan yang lurus.
Adapaun selanjutnya, aku benar-benar menyeru Anda memeluk Islam. Masuk
Islam-lah, pasti Anda selamat. Allah pasti akan menganugerahi Anda pahala dua
kali lipat. Namun kalau Anda menolak, maka Anda bertanggung jawab akan dosa
orang-orang Arison. Dan :</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إلاَّ اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا
وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ فَإن تَوَلَّوْا فَقُولُوا
اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“<i>Hai
Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling
maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)".</i>” (QS. Ali Imran: 64)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jalan
ini pula yang telah ditempuh para sahabat dan tabi’in. mereka menaklukkan hati
musuh sebelum menjebol benteng mereka sehingga memasukkan mereka ke dalam Islam
dengan berbondong-bondong. Kemudian para ulama salaf sesudah mereka mengikuti
langkah-langkah mereka ini. Mereka hanya mengenal dakwah kepada Allah dengan
hujjah dan argumentasi yang jelas. Jika musuh menolak, maka pedang dan
kekuatanlah yang bertindak, “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah
dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.” (QS. Al-Anfal: 39). Mereka tidak
mengenal metode baru dalam ber-Islam yang mengakui kebenaran agama lain dan
berupaya mengadakan kegiatan keagamaan bersama-sama, seperti doa bersama,
saling mengucapkan selamat atas hari besar antar umat beragama, dan saling
menghadiri dan memeriahkannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
. . Kegiatan doa bersama berkonsekuensi seorang muslim tidak menyatakan salah
dan kufur agama selain Islam. Sehingga perbedaan islam dan kekufuran, hak dan
batil, ma’ruf dan munkar menjadi pudar. . .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kafirnya
Penyeru Doa Lintas Agama</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesungguhnya
ajakan kepada pengakuan kebenaran semua agama sehingga diwujudkan dalam doa
bersama lintas agama adalah kekufuran. Jika itu dilakukan seorang muslim maka
hakikatnya ia telah merobohkan bangunan Islam dalam dirinya. Sehingga ia
terhitung sebagai orang yang murtad dari agamanya. Karena pondasi dasar Islam
telah dia hancurkan. Ia ridha kepada bentuk kekufuran. Ia mengingkari
keterangan Al-Qur'an yang menghapus semua bentuk syariat dan membatilakn semua
agama kecuali Islam. Wallahu A’lam.</span></div>
Robi Kurniawanhttp://www.blogger.com/profile/14966602064595406209noreply@blogger.com0